Darussalam – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) adalah fakultas pertama di Universitas Syiah Kuala (USK) yang secara resmi dibuka Presiden Soekarno pada tanggal 2 September 1959 dan sekarang sudah terakreditasi A. Gedung dan ruang kuliah yang dimiliki fakultas ini sudah sangat menunjang kebutuhan perkuliahan mahasiswanya. Begitu juga dengan tempat mahasiswa beristirahat dari sela-sela sibuknya aktivitas perkuliahan yang biasa disebut dengan kantin.
Umumnya, selain menjadi tempat beristirahat, kantin yang berada di lingkungan kampus FEB ini sering kali dijadikan tempat nongkrong, bersantai menunggu jam kuliah, hingga mengerjakan tugas.
Namun sesuatu yang berbeda dan sangat kontras terlihat pada kantin ini sejak dimulainya perkuliahan tatap muka semester genap tahun ajaran 2020-2021 yang hanya berlaku bagi mahasiswa angkatan 2019 dan 2020. Ketika kita berkunjung ke lingkungan FEB, maka kita akan melihat sebuah kantin yang berada persis ditengah antara gedung KPMG yang merupakan gedung untuk Jurusan Akuntansi dan gedung D3 Perpajakan.
Sangat disayangkan, akhir-akhir ini kantin belakang terlihat terbengkalai. Tidak ada penjual yang menjajakan makanan seperti biasanya, bahkan mahasiswa melewati kantin tersebut hanya untuk menuju ruang kuliah mereka.
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Pak Murkhana,S.E.,M.B.A mengungkapkan bahwa kantin ini tidak beroperasi secara normal karena pengelolanya memilih untuk tidak dibuka dan beroperasi seperti biasanya untuk sementara waktu, karena jumlah mahasiswa yang ke kampus tidak memenuhi untuk kegiatan jual-beli di kantin tersebut.
Perbedaan tersebut juga dirasakan oleh FH seorang mahasiswa jurusan Ekonomi Islam angkatan 2019. Ia menjelaskan bahwa suasana kampus yang terlihat sekarang sangat berbeda dengan keadaan sebelum pandemi terjadi. Menurutnya kantin yang dulunya ramai dan dijadikan sebagai tempat aktivitas mahasiswa untuk meluapkan kejenuhan dalam ruang kelas atau hanya sekedar untuk membeli makanan dan minuman, sekarang suasananya terlihat berbeda karena hanya tampak kursi dan meja kosong yang tidak terawat serta mulai terbengkalai.
Selain itu, tanggapan lain datang dari salah satu mahasiswa FEB angkatan 2020, RF mengungkapkan kesan pertama kali melihat kantin belakang.
“Kurangnya perawatan pada kantin belakang membuat lingkungan FEB jadi terlihat tidak bagus. Sangat disayangkan karna tidak dikelola dengan baik, walaupun ditutup untuk sementara setidaknya kebersihannya tetap dijaga dan tidak dibiarkan begitu saja, apalagi kantin tersebut letaknya di belakang dan paling pojok yang terkesan kurang strategis. Jika memang alasannya karna pandemi sehingga mahasiswa yang datang ke kampus sangat terbatas dan penjualan kantin berkurang, baiknya kebersihan tetap terjaga agar dapat menjadi nilai tambah untuk lingkungan kampus,” Ungkap RF
Sangat disayangkan memang, kantin belakang dibiarkan begitu saja sehingga terkesan “horor” bagi sebagian mahasiswa, terutama bagi mahasiswa angkatan 2020 yang tidak merasakan bagaimana suasana kantin yang seharusnya.
Untuk pembukaaan kantinnya sendiri diinfokan akan dibuka dan kembali beroperasi dalam waktu dekat ini jika kondisi sudah memungkinkan dan tentunya protokol kesehatan tetap dijalankan sebagaimana semestinya.(Mutiahnf/PelangiSR)
Editor : Jannah