
Darussalam – Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unsyiah merupakan fakultas tertua di lingkungan kampus Unsyiah, tak heran jika bangunan di dalam nya terkesan klasik namun juga sedikit tampak aesthetic. Sayangnya, ke-klasik-an serta ke-aestethic-an luar gedung FEB ternyata tak berbanding lurus dengan ruangan dan gedung yang terdapat di dalamnya. Namun sejalan dengan usia tuanya, beberapa gedung beserta ruangannya sudah tampak mulai usang serta menua. Bahkan fasilitas di dalam nya pun tak jarang dijumpai dalam keadaan yang sudah mulai rusak dan tampak memprihatinkan. Nah, ternyata atas kejadian ini pihak kampus gak cuma berdiam diri lho! Katanya, upaya perbaikan sedang di niatkan oleh pihak kampus.
“Sudah ada upaya perbaikan mengenai fasilitas kampus yang mulai rusak, akan tetapi berhubung ini masih di awal tahun 2020 belum ada gerakan lanjut dari pihak kampus, di karenakan masih ada pekerjaan yang harus di utamakan, akan tetapi sudah ada niatan di awal bulan april atau mei kedepan fasilitas yang sudah mulai usang akan segera di tindak lanjuti,” tutur Dr. Ridwan Ibrahim, S.E., M.M, Wakil Dekan (WD) II FEB Unsyiah.
Nah, nyatanya tidak hanya gedung kampus saja yang mulai usang dan perlu pembaharuan. Fasilitas pendukung seperti proyektor di beberapa ruangan pun tak lagi berjalan dalam kondisi prima. Tak cukup sampai disitu, kendala dalam fasilitas proyektor juga tak ayal harus di alami dosen, kabel konektor yang tersedia kadang tidak sinkron dengan laptop yang hendak dijalankan. Hal ini tentu saja cukup menghambat kegiatan belajar dalam kelas.
Fasilitas yang memadai memang penting untuk menunjang kenyamanan dalam kegiatan belajar. Nah supaya fasilitas yang ada tetap terjaga hendaknya kita tidak lalai dalam merawat fasilitas tersebut, tentu saja hal ini harus kita lakukan supaya perasaan tidak nyaman ketika menjalani proses belajar mengajar tidak muncul ke permukaan.
Perihal perawatan fasilitas penunjang di kampus, pihak kampus ternyata sudah menetapkan tata tertib penggunaan ruangan lho. Dari pihak kampus sudah menetapkan sanksi bagi yang merusak lingkungan yang di dalamnya termasuk merusak fasilitas kampus seperti mencoret dinding di kelas, atau tidak merapikan kembali kursi di ruangan yang telah selesai digunakan. Jika terlihat di ruangan terdapat kursi yang berantakan beserta sampah yang bertaburan di lantai, maka sanksinya akan diperuntukkan untuk mahasiswa/i sekelas tersebut. Namun sayangnya pernyataan tersebut belum diedarkan lebih lanjut dan akan segera ditindak lanjuti.
Nah, pernahkah kita berfikir sejenak untuk menghitung berapa banyak biaya yang dikeluarkan pihak kampus untuk menciptakan fasilitas tersebut? atau pernahkah kita berfikir sejenak untuk bagaimana cara merawat fasilitas kampus yang kita cintai ini? Terkadang kita juga perlu untuk memikirkan hal-hal tersebut agar kita bisa menjaganya dengan baik. Sekedar Informasi, dana yang diperuntukan memperbaiki fasilitas kampus ternyata diambil dari penerimaan SPP serta anggaran dari pihak rektorat.
“Sebenarnya yang tidak merawat fasilitas-fasilitas tersebut adalah kita sendiri, berarti yang mulai menggerakan melakukan perubahan untuk dapat menjaga fasilitas tersebut kembali ke diri kita sendiri,” tutur Aisyi, salah satu Mahasiswi Manajemen angkatan 2019.
Senada dengan pernyataan Aisyi, Ghina salah satu Mahasiswa FEB Prodi Akuntansi juga berpendapat bahwa sebagai warga di lingkungan FEB kita harus merawat fasilitas yang tersedia supaya keberadaannya tetap bertahan dan tidak menjadi barang usang.
Dilihat dari segi penampilannya, beberapa gedung serta fasilitas-fasilitas pendukung tersebut memang tampak menua, namun sebagai warga ekonomi hendaknya kita turut serta merawat dan menjaganya. Seperti penggalan lirik mars ekonomi “Ekonomi hai Ekonomi , kampus tanyoe meugah di nanggroe, yang tertua bak syiah kuala that isitimewa wajeb ta jaga” yang mana penggalan lirik tersebut mangandung makna bahwa inilah fakultas ekonomi yang tertua di Universitas Syiah Kuala yang istimewa dan wajib kita jaga.
Kelak, jika kita bisa menjaga fasilitas dengan baik, kampus kita akan terawat. Sebab untuk apa fasilitas selalu diperbaharui akan tetapi lekas kembali rusak karena tidak dirawat dan dijaga. Nah yuk berawal dari kesadaran diri sendiri, mari kita jaga kampus kuning kita tercinta! Bagaimana? Kamu Siap? (Jihan, Azka & Fahmi/Perspektif)
Editor : Jamaludin Darma