Berita

Aula FEB Direnovasi, Kegiatan Ormawa Digantung

×

Aula FEB Direnovasi, Kegiatan Ormawa Digantung

Sebarkan artikel ini
Sumber foto: ekp.feb.usk.ac.id

Darussalam – Membahas tentang pendidikan, kreativitas, juga mahasiswa tak muluk-muluk sudah pasti mengacu pada universitas. Pendidikan serta kreativitas mahasiswa  yang berkualitas bukan semata didapatkan dari komunikasi yang efektif antara mahasiswa dan dosen saja, namun juga mengacu pada fasilitas penunjang kebutuhan akademik serta keterampilan yang diberikan dari sebuah institusi pendidikan. Menjajaki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB USK), kita akan mendapati gedung aula yang menjelma sebagai fasilitas serbaguna yang kerap kali digunakan oleh civitas academica FEB USK, tak terkecuali organisasi mahasiswa (Ormawa). Ormawa kerap kali menggunakan Gedung Aula FEB untuk melaksanakan seluruh kegiatan akademik maupun non-akademik. Namun, kini terendus kabar bahwa gedung aula telah dihentikan penggunaannya untuk sementara waktu. Lantas apa sebab di balik pembekuan salah satu fasilitas penting Kampus Kuning ini?

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 1492/UN11/RT.03.01/2023 tentang Pelarangan Pemakaian Gedung Aula FEB USK, 27 Maret 2023 menerangkan bahwa pemakaian Gedung Aula FEB untuk sementara waktu tidak dapat digunakan pada segala jenis kegiatan yang terhitung sejak tanggal 27 Maret 2023 sampai dengan selesainya tahap renovasi tersebut. Bukan tanpa alasan, renovasi dilakukan sebab diduga kondisi gedung tidak layak fungsi serta berpotensi membahayakan keselamatan jika tetap digunakan.

Berhentinya pengoperasian kerja Aula FEB ini berdampak pada kinerja setiap ormawa terlebih untuk program kerja yang sudah dicanangkan dengan rapi dalam Rapat Kerja (Raker). Program kerja yang awalnya direncanakan bertempat di Aula FEB harus berubah alur tempat pelaksanaannya akibat renovasi yang dilakukan, sehingga setiap ormawa mesti memutar otak kembali untuk mendapatkan opsi terbaik agar program yang telah disusun dapat berjalan dengan lancar. Karena, seperti yang kita ketahui aula merupakan pusat pelaksanan kegiatan acara bagi ormawa di Kampus Kuning, layaknya acara tahunan setiap ormawa seperti Pekan Ilmiah Akuntansi (PIA), Forum Ilmiah Pembangunan (FIPA), Management Creativity Festival (MCF), Festival Ilmiah Ekonomi Islam (FIEL) dan lain sebagainya.

Dengan adanya pemberitahuan pembekuan aula akibat renovasi yang ada, juga proses renovasi yang belum ada kabarnya hingga kini, tentunya membuat ormawa merasa digantungkan dalam setiap kegiatannya. Saat ini Gedung Balai Sidang FEB kerap menjadi opsi yang paling mungkin untuk digunakan bagi keberlangsungan acara-acara di FEB USK. Namun opsi gedung balai sidang bukanlah opsi yang diidam-idamkan oleh setiap ormawa, terlebih banyaknya kegiatan di beberapa tahun terakhir yang dilaksanakan secara megah di Aula FEB turut membuat kepengurusan ormawa tahun ini merasa geram dengan kendala yang tiba-tiba terjadi saat pengurusan mereka. Gedung balai sidang yang kini telah menjadi satu-satunya penyelamat untuk kacaunya setiap proker ormawa, kian memancing kompetisi antar para civitas academica yang juga memerlukannya sebagai tempat pelaksanaan acara mereka. Seluruh civitas academika kian berbondong-bondong memperebutkan peminjaman gedung ini, bentrokan kegiatan yang terjadi tentunya tak dapat terhindarkan. Sehingga, penundaan kegiatan pun terjadi, yang mengakibatkan keterlambatan progam kerja ormawa dan dikhawatirkan dapat mengubur kreativitas mahasiswa.

“Jangan sampai ketika para petinggi kampus membuat kebijakan, membuat inovasi serta kreativitas dari mahasiswa itu padam, semangat setiap panitia jangan sampai pudar dan dipatahkan dengan adanya kendala, karena aku yakin dengan adanya kendala semangat panitia akan semakin berkurang terus,” ucap salah satu perwakilan ormawa terkait harapan perenovasian Aula FEB ini.

Tentunya kejelasan terkait masalah ini sangatlah diharapkan, apabila gedung aula memang sudah tak layak dipakai harapan mahasiswa adalah untuk proses renovasi disegerakan, agar tak menghambat kegiatan-kegiatan kreatif yang sudah dirancang oleh mahasiswa, ketersediaan gedung aula tersebut tentunya sangat penting untuk semua civitas academica. Niat baik para petinggi kampus untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan dan memperbaiki gedung yang dianggap perlu perbaikan tentunya sangat dihargai semua mahasiswa, namun bukankah akan lebih baik jika niat baik tersebut disegerakan prosesnya untuk kepentingan bersama.

(Perspektif/Meisya dan Azizah)

Editor : Dinda