Darussalam-Kamis, 9 Maret 2017 Universitas Syiah Kuala mengadakan kuliah umum yang mengangkat topik Enterpreneur dengan tema “Bagaimana Mengawali Transformasi di Era Digital” oleh Catur Budi Harto selaku Manging Director Commercial Funding, Digital, Bangking and Distribution PT. Bank BTN (Persero) Tbk. Acara yang dimulai sejak pukul 08:30 WIB di Event Hall Gedung AAC Dayan Dawood M.A berlangsung khidmat dan dihadiri oleh Civitas Akademika Unsyiah, Rektor UIN-Arraniry, dan mahasiswa dari masing-masing Fakultas. Dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian acara dibuka secara langsung oleh Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof, Dr, Samsul Rizal, M.Eng.
Didalam sambutannya beliau memberikan pesan dan nasihat kepada mahasiswa Universitas Syiah Kuala agar menjadi pribadi yang memiliki jiwa berwirausaha sedini mungkin yang kreatif, inisiatif, dan inovatif serta mampu membaca peluang bisnis. Universitas Syiah Kuala bekerja sama dengan Bank BTN membentuk beberapa program diantaranya BTN Zone yang merupakan sarana untuk mahasiswa atau dosen untuk berjualan secara online yang mengambil tempat di Fakultas Teknik Unsyiah.
“Jika mahasiswa ingin mulai berbisnis, sesuaikan dengan kekuatan sisi mana yang harus digarapi sehingga harus fokus dan nantinya bisa memenangkan pasar” ucap Pak Catur. Selain itu, beliau juga berbagi pengalaman ketika masih menempuh jenjang pendidikan serta suka duka yang dihadapi ketika itu serta membandingkan antara berbisnis di era sebelum teknologi berkembang dengan era digital. “Maka dari itu di era digital saat ini menuntut masyarakat agar tetap berlari kencang dan selalu fokus, karena hanya orang fokus yang akan menang” tambahnya.
Antusias dari peserta cukup terasa terlihat dari jumlah yang hadir serta banyaknya pertanyaan yang diajukan saat kuliah umum berlangsung. Pada penghujung materi, ia menyampaikan kutipan kalimat yang pernah diucapakan Jack Ma yang membuat dirinya termotivasi sampai hari ini “Kalau kita belum besar, maka kita harus sangat fokus, jangan gunakan kekuatan tapi gunakanlah otak, implementasikan dengan teknologi”.