Berita

Bisnis Minuman Boba; Dari Terpaksa Hingga Sukses Membuka Cabang Kedua

×

Bisnis Minuman Boba; Dari Terpaksa Hingga Sukses Membuka Cabang Kedua

Sebarkan artikel ini

Darussalam – Siapa yang tidak suka boba? Minuman yang satu ini sudah menjadi favoritnya muda mudi zaman sekarang. Bermula dari Lin Hsiu-Hui yang mengikuti sebuah kompetisi, lalu ia menambahkan fen yuan  atau boba tapioka sebagai topping pada teh dan mengujinya langsung ke pembeli. Inovasi ini ternyata mendapatkan respon yang positif dari banyaknya pembeli yang mulai menyukai kombinasi tersebut. Dengan adanya sebuah inovasi tersebut terjadilah pertumbuhan pesat pada pangsa pasar boba yang sudah mencakup banyak negara salah satunya Indonesia.

Salah satu pengusaha minuman boba yaitu Rifqi Syahputra, mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB USK) juga turut memulai usahanya dari bisnis minuman boba. Ia bergerak membuka usaha ini bersama keluarganya sejak tahun 2021 yang berlokasi di daerah Jurang Mangu, Jakarta Selatan.

Perlahan tapi pasti, bisnis yang berawal dari sebuah keterpaksaan untuk membuka usaha akhirnya membawa banyak hal positif dalam kehidupan mahasiwa yang kerap disapa Rifqi ini, dan kini ia berhasil membuka cabang kedua bisnis bobanya yang berlokasi di daerah  Jl. Swadaya Raya, Kec. Larangan, Kota Tangerang, Banten.

“Modal yang kami keluarkan kurang lebih 18 juta untuk pembelian gerobak, peralatan, pembuatan, bahan, termasuk juga sewa tempat. Kami menetapkan gaji pegawai kami per bulan 2 juta, dan Alhamdulillah ternyata dalam kurun waktu 3 bulan kami sudah dapat berhasil menyentuh ke titik BEP/balik modal,” tutur Rifqi saat itu.

Dalam praktiknya, mengurus sebuah bisnis tentu tidak semudah yang terpikirkan, apalagi kalau kita juga sedang berkuliah. Oleh karena itu, untuk menyisiatinya kita harus mengatur waktu dengan baik.

“Kalau aku biasanya cukup meluangkan waktu pada malam hari, tepatnya pada jam 9 malam, untuk datang ke tokonya memeriksa hal-hal apa saja yang dapat dibantu dikarenakan disana juga sudah ada karyawan tetap,” jelas Rifqi.

Seorang pengusaha hadir karena adanya suatu keadaan yang mendorong dirinya untuk berpikir cara mengatasi masalah atau sebuah hambatan. Keberhasilan itu terjadi ketika kita mampu mengatasi berbagai kegagalan dan tetap melakukan upaya terbaik sekalipun di titik terbawah. Jangan pernah malu untuk memulai suatu usaha sekecil apapun usaha tersebut. Buatlah perencanaan yang matang sebelum memulai suatu usaha. Jika sudah memantapkan niat dan modal, mulailah usaha tersebut dengan penuh keyakinan. Begitulah sekiranya pesan dan motivasi dari Rifqi kepada anak muda yang juga ingin mencoba meluncur di bidang kewirausahaan.

(Perspektif / Raihan & Rena)