Darussalam – Gedung Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) merupakan salah satu fasilitas penunjang kegiatan non akademik mahasiswa yang biasanya digunakan untuk berbagai rangkaian kegiatan seperti halnya seminar, kuliah umum, hingga wisuda lokal dan berbagai kegiatan lainnya yang diselenggarakan civitas academica FEB USK. Namun, Sudah hampir setengah tahun sejak diberhentikan segala aktivitas di dalamnya dalam rangka renovasi demi menjadikan aula tersebut sebagai bangunan yang aman dan lebih layak pakai. Namun, selama itu pula belum terlihat pergerakan yang dilakukan dalam rangka renovasi tersebut. Kini dikabarkan proses renovasi aula FEB akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan lab USK, aula FEB sudah tak layak pakai. Ditakutkan saat gempa, bagi yang masih berada di dalam aula tidak sempat berlari dan aula hancur/roboh. Jadi diusulkan untuk membangun aula yang baru, insyaAllah surat-surat pembongkaran sudah siap, tinggal penilaian aset awal dari direktorat keuangan. Bahwa aset itu dinilai terlebih dahulu setelah diserahkan oleh PTN-BH, lalu akan diadakan lelang untuk dirobohkan. Setelah dirobohkan, itu akan ditender bulan 12 untuk pembangunan baru pada tahun 2024,” tutur Wakil Dekan II, Pak Murkhana, S.E., M.B.A..
Perobohan akan dilaksanakan pada akhir tahun 2023 mendatang, pembangunan kembali direncanakan menjadi bangunan empat lantai dengan ruang aula di lantai empat, ruang kelas di lantai dua dan tiga, serta kantor pejabat kampus di lantai satu. Perkiraannya mahasiswa dapat menggunakan kembali Aula FEB pada tahun 2025. Namun, keputusan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan mahasiswa. Bagaimana jika ada acara yang perlu diadakan di aula yang berada di lantai empat? Apakah akan ada gangguan terhadap mahasiswa yang sedang berada di ruang kuliah di lantai bawah? Berdasarkan pernyataan Wakil Dekan II, Bapak Murkhana hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena kegiatan yang berada di aula lantai empat tidak akan mengganggu aktivitas di tingkat bawahnya. Meskipun begitu, belum ada kepastian mengenai hal ini.
Untuk sementara kegiatan mahasiswa yang awalnya sering dilakukan di aula akan dialihkan ke Balai Sidang. Jika kapasitas tidak mencukupi, maka akan dilakukan penyewaan teratak dengan biaya tambahan yang membebani mahasiswa. Oleh karena itu, wisuda lokal atau yang lebih dikenal yudisium beberapa waktu lalu ditiadakan.
“Lantai 1 tidak dapat digunakan sebagai aula dikarenakan ada bukaan yang luas dan tidak ada tiang penyangga. Hal ini dikhawatirkan apabila terjadi gempa bumi, lantai atas akan roboh dan menimpa lantai bawah. Oleh karena itu, kami harus menghindari menggunakan lantai satu sebagai aula dan membuatnya berada di lantai empat. Aula biasanya adalah ruangan besar yang tidak memiliki struktur penyangga yang memadai, sehingga ada risiko lebih besar terhadap keruntuhan dalam situasi darurat seperti gempa,”tambah Pak Murkhana.
Dengan begitu, keputusan mengenai renovasi aula FEB USK telah memasuki tahun yang kritis, dan mahasiswa serta pihak terkait harus bersiap untuk mengatasi tantangan dan ketidakpastian yang mungkin muncul dalam perubahan ini.
Aula FEB USK mungkin hanya sebagian dari kompleks universitas, tetapi memiliki dampak yang besar pada pengalaman belajar dan interaksi akademik. Semoga Aula FEB USK akan menjadi tempat yang lebih aman, nyaman, dan modern bagi mahasiswa dan seluruh civitas academica dan bisa menggunakannya kembali pada tahun 2025 mendatang.
(Perspektif/Savinatunnajah & Nadira Saskia)
Desain: Habibul Rusydi
Editor : Dinda Syahharani