BeritaFeaturesKampus

Lewat Surat Edaran, Dekanan FEB Unsyiah Larang Penggunaan Kemasan Plastik

×

Lewat Surat Edaran, Dekanan FEB Unsyiah Larang Penggunaan Kemasan Plastik

Sebarkan artikel ini

Darussalam – Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah salah satu kampus yang tertua dan cukup terkenal di ruang lingkup Unsyiah. Tak hanya terkenal akan prestasinya, baru-baru ini FEB Unsyiah dikategorikan sebagai Kampus peringat kedua terakhir dari list Kampus terbersih alias terkotor nomor dua, desas-desusnya.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Dr. Nasir, S.E., MBA., selaku Dekan FEB Unsyiah segera mengeluarkan surat edaran tentang larangan penggunaan kemasan makanan/minuman berbahan plastik sekali pakai dan/atau kantong plastik di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala.

Salah satu penerapan dari surat edaran tersebut, yakni dekanan FEB sendiri telah melarang penggunaan botol minum berbahan plastik sekali pakai pada acara kampus yang diselenggarakan baik di aula, balai sidang, maupun tempat lainnya di lingkungan FEB Unsyiah.

Dengan demikian, semua peserta acara kegiatan di lingkungan FEB Unsyiah dihimbau untuk membawa botol minum pribadi. Peraturan ini bukan hanya berlaku untuk mahasiswa saja, namun juga staff, hingga dosen di lingkungan FEB Unsyiah.

Berkaitan dengan hal itu, pihak kampus FEB Unsyiah kini telah menyediakan galon di setiap sisi kampus yang sering dikunjungi oleh mahasiswa dengan harapan mahasiswa yang membawa botol minuman pribadi atau tumbler dapat mengisi ulang serta tidak perlu membeli minuman dengan kemasan plastik sekali pakai. Hal ini tentu saja dapat membantu mengurangi penggunaan botol plastik di lingkungan kampus ekonomi.

Mengingat kondisi bumi yang sekarang cukup memprihatinkan, peraturan baru di lingkungan FEB Unsyiah ini tentu akan memberikan dampak baik bagi kelangsungan lingkungan, terutama di lingkungan kampus kuning kita tercinta.

Setelah dikeluarkannya surat edaran tersebut, tak sedikit mahasiswa FEB Unsyiah sendiri mendukung penuh langkah yang di lakukan oleh pihak dekanan.

“Setuju. Lagipun memang harus mulai dibenahi sedikit demi sedikit, ini kan bukan hanya penerapan sehari atau dua hari, tapi dalam jangka panjang, ya semoga aja kita semua mahasiswa bisa beradaptasi ke arah yang lebih baik dalam menjaga lingkungan.” terang Farah.

Berbincang mengenai perihal menjaga keindahan dan kebersihan. Kampus kuning yang tertua di Unsyiah memang belum maksimal sepenuhnya terjaga, tapi bukankah kedua hal itu penting dalam suasana pendidikan? Bayangkan betapa nyamanya kita saat menuntut Ilmu tatkala lingkungan pun terasa memberi kesan teduh.

Menjaga kebersihan, keindahan, kenyamanan lingkungan tidaklah sangat merugikan, malah memberi dampak yang sangat baik untuk jangka waktu yang panjang.

Maka mulai dari sekarang, mari kita mulai lebih membuka mata dan peduli pada lingkungan, dari hal yang sederhana saja dan dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu, lalu tebarkan positif untuk kampus kuning yang tercinta ini.

Pepatah mengatakan, “Alam kita jaga, maka alam akan menjaga kita. Alam kita rusak, maka alam akan merusak kita”. Go green? Now or never! (Dara & Rezi/Perspektif)