Darussalam – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Syiah Kuala (USK) kembali diadakan. Tercatat sebanyak 538 mahasiswa USK mengikuti KKN di tiga kecamatan di Kabupaten Pidie. Sebanyak 208 mahasiswa mengikuti KKN di Kecamatan Mutiara Timur dengan 35 desa, 206 mahasiswa di Kecamatan Glumpang Tiga yang mana terdiri dari 34 desa dan 124 mahasiswa yang berada di Kecamatan Glumpang Baroe dengan 21 desa.
KKN ini disambut dengan sukacita oleh para pejabat pemerintah kabupaten, perangkat desa, dan oleh para mahasiswa, salah satunya mahasiswa tingkat akhir dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USK yang tengah mengikuti KKN di tiga kecamatan di Pidie. Para mahasiswa menyebutkan bahwa KKN menghadirkan begitu banyak pengalaman dan pembelajaran untuk mereka.
“Dampaknya banyak banget. Meskipun baru beberapa hari mengikuti KKN di sini, saya sudah dapat banyak pengalaman. Bisa mengamati secara langsung cara hidup warga desa yang tentu berbeda dengan cara hidup warga di Banda Aceh. seru sih,” ujar salah satu mahasiswa Ekonomi Pembangunan yang kini tengah mengikuti KKN di desa Bunot.
Sambutan ramah dari masyarakat pun turut menjadi kabar baik bagi mahasiswa. Namun meskipun begitu, mereka menyebutkan masih perlu untuk mengakrabkan diri dengan masyarakat dengan memperlancar komunikasi antara kedua belah pihak. Pembahasan program kerja (Proker) kepada pihak desa pun sudah coba untuk direalisasikan.
“Kalau tiap sore kita ada bimbingan belajar juga untuk anak-anak sekolah dasar untuk persiapan ujian mereka kan, dan itu secara tidak langsung juga membantu saya untuk mengasah kemampuan akademik saya kembali,” mengutip dari mahasiswa KKN lainnya yang ikut merasa terbantu dengan proker yang mereka jalankan.
Namun terdapat juga beberapa keluhan terkait KKN kali ini seperti yang disampaikan salah satu mahasiswa yang tengah mengikuti KKN di Desa Pidie.
“Panitia KKN yang kurang responsif membuat mahasiswa terkesan seringkali digantung. Seperti pada saat jadwal pembekalan KKN yang sudah keluar tapi lokasi penempatannya belum. Padahal kami harusnya duduk sesuai lokasi penempatan. Belum lagi pada saat mahasiswa bertanya terkait hal ini, kadangkala panitia kurang responsif,” tuturnya
Mahasiswa yang mengikuti KKN pada periode ini berharap semoga hal-hal baik seperti sikap masyarakat yang sangat terbuka dengan kehadiran mereka akan tetap begitu untuk seterusnya dan proker-proker yang dibawa pun dapat terealisasikan dan bermanfaat meskipun KKN mereka sudah selesai nantinya. Dengan KKN ini juga dapat menjadi wadah bagi mereka untuk dapat berbaur dengan masyarakat dan bisa memberikan pengaruh positif kepada satu sama lain.
(Perspektif / Novi, Cahya)
Editor : Dinda