Berita

Menjalin Kerja Sama dengan UniSZA Malaysia, FEB USK Siap untuk Go International

×

Menjalin Kerja Sama dengan UniSZA Malaysia, FEB USK Siap untuk Go International

Sebarkan artikel ini
Foto: Aliya Syahira

Darussalam – Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia (UniSZA) melaksanakan kerja sama internasional berupa program kegiatan International Youth Leadership Programme (IYLP). Program ini merupakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Internasional yang terkait pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi di samping melaksanakan kegiatan pendidikan pengajaran, penelitian, dan juga pengabdian masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai media untuk menambah pengetahuan dan menyambung tali silaturrahmi antar dua negara dan sebagai wadah bagi mahasiswa serta dosen untuk menampilakan kreativitas di berbagai bidang  maupun syiar di bulan ramadhan.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam kurun waktu tiga hari dimulai sejak 13 – 15 April dengan menghadirkan beberapa kegiatan yang sangat menarik dan bermanfaat yaitu kegiatan wacana intelektual yang dinamakan Malay-Indo Youth Leadership Symposium. Kegiatan kewirausahaan yang diimplementasikan dalam kegiatan 3 Minute Startup Pitch, kegiatan kesukarelawanan yaitu Ramadhan Box, kegiatan kebudayaan yang dinamai dengan Nusantara Cultural Exchange – Citra Warna Nusantara, kemudian kegiatan public speaking yaitu Say It Podcasting, dan kegiatan kerohanian yaitu World Tadarus Al-Quran. Kemudian terdapat kegiatan wakaf Al-Qur’an di masjid Al Mizan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB USK) dan  talkshow di radio Masjid Baiturrahman Banda Aceh.

Dekan FEB USK Bapak Prof. Dr. Faisal SE., M.Si., M.A. menyampaikan rasa bangganya akan keberhasilan dalam menyelenggarakan kegiatan bertaraf internasional ini.

“Untuk mendapatkan akreditasi program studi unggul tidak cukup dengan kerjasama regional/lokal bahkan nasional pun tidak cukup sehingga dibutuhkan kerjasama di level internasional,” ujar Bapak Dekan FEB USK. Beliau berharap kegiatan IYLP yang merupakan Implementation Agreement dari Memorandum Of Understanding (MOU) dan Memorandum Of Agreement (MOA) antar kampus di dua negara ini dapat membantu untuk mendapatkan akreditasi unggul.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dosen UniSZA, Dr. Nor Mazlina Abu Bakar, beliau bangga atas kunjungannya yang ketiga ini. Hal tersebut tampak dari ujarannya yang menunjukkan rasa puas terhadap pelayanan yang beliau dan mahasiswa – mahasiswa dapatkan selama di Banda Aceh

“Dari lihat wajah mereka semalam, seperti di atas bus memang sangat senang sekali. Banyak sekali Banda Aceh ini sudah berikan kepada mereka, terlebih lagi hari ini mereka sudah bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa USK. Saya pastikan mereka akan dapat banyak hal lagi dari program ini,” ujar Ibu Dr. Nor Mazlina Abu Bakar.

Kegiatan pembuka yaitu Malay-Indo Youth Leadership Symposium yang dilaksanakan di balai sidang berlangsung dengan meriah. Pada kegiatan pertama ini, beberapa perwakilan dari mahasiswa USK dan UniSZA mempresentasikan banyak topik menarik yang mereka miliki.

Perwakilan mahasiswa UniSZA mempresentasikan pandangan dan gagasan mereka mulai dari Women Empowerment in Student Organizations oleh Sofia Shereen Anuar hingga Preserving Local Cultural Wisdom oleh Yasmin Suraya Binti Mohd Yusoff. Mahasiswa dari USK pun turut mempresentasikan mengenai topik lainnya seperti Halal Tourism yang disampaikan oleh Muhammad Akkral dan Muhammad Rayyan Alghivari yang menyampaikan Kiat – Kiat Menjadi Mahasiswa Berprestasi. Selain itu, masih banyak topik menarik yang disampaikan oleh perwakilan kedua universitas tersebut.

“Kerjasama di level internasional akan memberikan dampak yang sangat besar, yang pertama bagi institusi kita sendiri untuk melakukan reakreditasi. Oleh karena itu, untuk mencapai akreditasi unggul dan  internasional diperlukan kolaborasi secara internasional harus diperbanyak. Kedua kita memiliki kedekatan budaya maka dari itu kita mendapatkan partner yang tepat sehingga antar mahasiwa kita tidak mengalami masalah dari sisi makanan ataupun adat istiadat,” harap Prof. Dr. Bapak Faisal SE., M.Si., M.A. terkait kegiatan IYLP ini.

(Perspektif/ Ayu dan Syuja)

Editor: Astri