Darusalam – Persoalan sampah selalu jadi perbicangan menarik. Berbagai program digalakkan demi terbentuknya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Melalui Bakti Sosial (Baksos) Ayo Selamatkan Sungai, Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan (Metalik) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (FEB USK) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta peduli lingkungan dari limbah yang mencemari sungai. Mengangkat tema “Not Just About Trash” kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya pemilahan sampah.
“Tidak hanya tentang sampah, kegiatan ini juga ingin memberikan informasi tentang pemilahan sampah dari sumbernya. Karena jika hanya mengumpulkan sampah itu sama dengan dibuang aja gitu ke TPA [Tempat Pembuangan Sampah],” ungkap Zafira kepada tim LPM Perspektif.
Zafira juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini perdana diselenggarakan dan rencananya akan terus diberdayakan di beberapa titik. Ia juga mengaku, pemilihan Krueng Lamnyong sebagai tempat pelaksanaan kegiatan perdana ini bukan tanpa sebab. Hal ini didasari pada pertimbangan dekatnya akses bagi para mahasiswa yang diharapkan dapat lebih aware tentang kondisi lingkungan di Krueng Lamnyong.
Acara yang berlangsung mulai dari jam 9 pagi ini diikuti dengan antusias oleh puluhan orang dari berbagai lapisan masyarakat. Program bakti sosial ini juga turut disponsori oleh banyak pihak seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh, MedcoEnergi, Pembangunan Aceh (Pema), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan berbagai instansi lainya.
Tidak hanya mendulang antusiasme tinggi dari sponsor, para peserta baksos juga terlihat tak kalah antuasias tatkala mengutip sampah demi sampah yang dimasukkan ke dalam trash bag. Meski sedikit direpotkan karena banyaknya semak belukar berduri, hal ini tak mengurangi kecekatan peserta dalam mengutip sampah di sekitaran sungai Lamnyong. Terlihat juga beberapa petugas sampah lengkap dengan armadanya turut berbaur membersihkan sampah di sekitar sungai untuk kemudian diangkut ke dalam mobil pengangkut sampah.
Palang Merah Indonesia (PMI) KSR-PMI unit USK juga tak ketinggalan eksis meramaikan kegiatan ini dengan donor darah. Beberapa peserta yang sudah selesai mengutip sampah menuju ke mobil PMI untuk mendonorkan darahnya. Acara-acara semacam ini selalu sukses menuai decak kagum bagaimana tidak, sinergitas yang di bentuk antar masyarakat dan lembaga menjadi kegiatan semacam ini harus terus tetap diberdayakan kedepannya. Tentunya sokongan banyak pihak akan menjadi faktor terpenting.
“Masyarakat dan mahasiswa lebih tergerak lagi dan lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Karena jika bukan dari kita siapa lagi yang berpartisipasi,” harap Zafira mengakhiri wawancara dengan tim LPM Perspektif FEB USK.
(Perspektif/Putri Amalia Husna)
Editor: Astri Rahma Deyta