Darussalam – UMKM merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB nasional. Indonesia memiliki potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlah UMKM yang sangat banyak. Berdasarkan data BPS, jumlah pelaku UMKM di Indonesia sebanyak 64,2 juta yang didominasi usaha mikro.
Sejalan dengan ini, menurut pernyataan Menteri Koperasi dan UKM pada liputan CNN Indonesia (04/09/2021), Teten Masduki menyebut rasio keterlibatan UMKM Indonesia dalam rantai pasok global tercatat masih rendah yaitu hanya 6,3 %.
Angka tersebut, tertinggal jauh dibandingkan beberapa negara tetangga. Di antaranya adalah Malaysia sebesar 46,2 %, Thailand sebesar 29,6 %, lalu Filipina sebesar 21,4 %.
Selain itu, kontribusi ekspor UMKM Indonesia juga masih rendah atau tercatat sebesar 14 %. Jauh tertinggal dibandingkan dengan China 70 % dan Jepang 54 %. Rendahnya kontribusi ekspor UMKM Indonesia disebabkan karena jumlah pelaku usaha paling banyak di sektor mikro, dan belum bisa melakukan ekspor. Hal lain yang menjadi tantangan seperti, minimnya UMKM yang melakukan digitalisasi untuk mendukung ekosistem global yang tak terlepas dengan teknologi.
Di sisi lain, merujuk laporan Global Entrepreneuship Index 2018 (GEI) yang dirilis oleh The Global Entrepreneurship Development Institute (GEDI), Indonesia masih menempati peringkat ke-94 dari 137 negara. GEI juga mencatat berbagai problematika yang dihadapi Indonesia dalam hal peningkatan kewirausahaan, human capital, permodalan serta proses inovasi masih menjadi persoalan yang dihadapi lingkungan wirausaha.Dilansir dari https://thegedi.org/tool/
Hal ini menjadi sejalan dengan salah satu target Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemkop UKM) untukmenjadikan lebih dari 10 juta usaha mikro bertransformasi ke sektor formal, serta peningkatan rasio kewirausahaan menjadi 4%.
Teten Masduki mengatakan pihaknya juga menargetkan peningkatan kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 65 %, peningkatan kontribusi koperasi terhadap PDB menjadi 5,5 %, serta peningkatan kontribusi ekspor UMKM menjadi 17 %.
Teten menyebut salah satu cara yang dilakukan untuk mengikutsertakan pelaku UMKM dalam rantai pasokan adalah dengan menghubungkan pelaku usaha kecil dengan perusahaan pelat merah.
Oleh karena itu, Kementerian BUMN Erick Thohir mengatakan akan melakukan transformasi yang diawali dengan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) agar antar BUMN saling membuka diri.(Tasya/Perspektif)
Sumber :
CNN Indonesia
BPS
Global Entrepreneurship Development Institute (GEDI)
TEMPO.CO