Opini

Setengah Semester Berlalu, Apa Kabar Perkuliahan Hybrid?

×

Setengah Semester Berlalu, Apa Kabar Perkuliahan Hybrid?

Sebarkan artikel ini

DarussalamSetahun lebih mewabah, pandemi Covid-19 masih terus berlanjut hingga saat ini. Tentu saja hal ini membuat banyak kegiatan perlu penyesuaian dengan kondisi ketat protokol kesehatan yang dicanangkan. Begitu pula dengan sistem perkuliahan di masa pandemi, memasuki semester genap lalu mahasiswa sudah diperkenankan untuk menjalani kuliah tatap muka. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) juga telah melangsungkan kuliah tatap muka sesuai dengan surat edaran rektor. Meski hanya dua angkatan saja yakni angkatan 2019 dan angkatan 2020 yang diperbolehkan untuk melaksanakan kuliah luar jaringan (luring), hal ini disambut dengan antusias oleh berbagai pihak. Pasalnya setelah hampir setahun menjalani perkuliahan daring, cukup banyak keluh kesah yang muncul, baik dari pihak dosen maupun dari pihak mahasiswa sendiri.

Pada surat edaran yang dikeluarkan oleh pihak rektorat USK telah dijelaskan mengenai sistem perkuliahan yang akan dijalani selama satu semester ke depan. FEB USK sendiri menjalani perkuliahan dengan mengikuti berbagai ketentuan yang terdapat pada surat edaran rektor tersebut. Melalui surat edaran Dekan FEB USK nomor B/530/UN11.1.1/PK.01/2021 dijelaskan bahwa pelaksanaan kuliah untuk angkatan 2019 dan 2020 dilakukan dengan sistem hybrid atau campuran antara luring dan daring. Terdapat juga surat keterangan jika ada orang tua mahasiswa yang tidak setuju dengan dilaksanakannya kuliah tatap muka, maka diperbolehkan untuk memilih kuliah secara daring.

Setengah semester berlalu, sistem perkuliahan yang baru ini dinilai kurang efektif dan cukup memberatkan dosen apabila harus membagi fokus karena melaksanakan perkuliahan secara luring dan daring sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Terlebih lagi sarana dan prasarana terkait dengan pelaksanaan kelas daring yang belum sempurna juga menjadi salah satu alasan dari sistem hybrid antara luring dan daring ini menjadi kurang efektif untuk diterapkan.

“Kita tetap mengacu pada surat edaran yang dikeluarkan rektor, namun jika adanya keraguan dengan perkuliahan seperti ini dan takut dengan adanya ancaman covid, maka akan disesuaikan dengan kesepakatan antara dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan perkuliahan antara luring ataupun daring,” jelas Bapak Murkhana, S.E., M.B.A. selaku Wakil Dekan 3 FEB USK saat ditanyai mengenai sistem perkuliahan semester ini.

Terkait sarana dan prasarana yang belum sempurna, beliau juga menjelaskan bahwa pihak FEB USK pasti akan terus berbenah diri untuk menyediakan segala kebutuhan serta melakukan perbaikan fasilitas-fasilitas terkait dengan kebutuhan mahasiswa maupun dosen selama masa perkuliahaan sistem hybrid ini.

Ada kemungkinan pada bulan Juli kita semua bisa kembali untuk melaksanakan perkuliahaan secara luring,namun hal ini juga akan dipertimbangkan dengan meninjau kondisi yang akan terjadi ke depannya terkait dengan Covid-19” Jelas beliau.

Seperti yang kita ketahui, masih belum ada keputusan resmi baik dari pihak universitas maupun pihak fakultas terkait dengan proses perkuliahan untuk semester selanjutnya. Namun, dengan selalu mematuhi protokol kesehatan dan aturan-aturan lain terkait dengan Covid-19 kita semua berharap bahwa pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir dan proses perkuliahan di kampus dapat kembali normal seperti sedia kala.

Apalagi dalam beberapa bulan ke depan Universitas Syiah Kuala termasuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis akan kembali menyambut mahasiswa baru tahun ajaran 2021. Dengan dimulainya sistem perkuliahan secara normal, tentu saja kita berharap agar mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan lingkungan kampus serta mahasiswa maupun dosen dapat melaksanakan perkuliahan secara kondusif dan minim kendala. (Dwi/Daffa/Jams)