Darussalam – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Perspektif Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan studi banding dengan Harian Serambi Indonesia, Senin, 18 Maret 2024. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas jurnalistik mahasiswa dan menjalin hubungan baik dengan media profesional. Kegiatan ini sendiri diadakan oleh pihak Perusahaan LPM Perspektif.
Dalam studi banding, Agus Ramadhan seorang Konten Kreatif Harian Serambi Indonesia, mengungkapkan pentingnya produksi berita yang berkelanjutan dalam lingkup online. Ia menjelaskan bahwa Harian Serambi Indonesia mampu memproduksi hingga 240 berita dalam sehari, fokus pada persaingan dengan Search Engine Optimization (SEO) untuk mendominasi klasemen Google. Meskipun algoritma Google terus berubah dan sulit untuk diprediksi, mereka fokus pada memproduksi berita yang menarik dengan jam tayang yang berbeda-beda untuk menyesuaikan dengan jadwal crawling Google. Kata kunci dan tagging juga ditekankan sebagai faktor penting untuk meningkatkan visibilitas berita mereka.
Ia juga membahas tentang perubahan dalam paradigma penulisan berita online, di mana piramida terbalik tidak lagi berlaku, dan pembuatan konten harus lebih memperhatikan preferensi mesin pencari daripada pembaca.
“Sekarang digital itu bukan lagi menuruti kemauan pembaca, tetapi harus menuruti bagaimana kemauan mesin, karena jika konten yang kita hasilkan itu ramah untuk mesin, mesin akan men-suggest itu kepada pembaca,” jelasnya.
Penulis berita harus menghindari kata-kata yang dianggap tidak ramah oleh mesin, seperti kata-kata kekerasan atau seksual, dan mencari alternatif yang lebih netral namun tetap menjaga makna berita yang disampaikan. Ia juga menjelaskan, mereka lebih cenderung menggunakan media YouTube daripada TikTok, karena aturan ketat TikTok akses konten menjadi sulit.
Dalam studi banding ini, LPM Perspektif mendapat banyak sekali manfaat. Anggota LPM Perspektif yang hadir diberikan kesempatan untuk mengenal Serambi Indonesia secara lebih dekat dengan berkeliling dan melihat setiap sudut bangunan Serambi. Mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang operasi media profesional. Selain itu, pertemuan tidak sengaja dengan salah satu alumni di gedung Serambi Indonesia memberikan nilai tambah dalam memperkuat ikatan antar generasi sebelumnya dan generasi saat ini.
(Perspektif/ Annisa, Iza)
Editor : Cut Meisya
