BeritaKampusOpiniSuara Pembaca

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan USK Sukses Gelar MISSION XII, Seminar Nasional Jadi Puncak Penutup

×

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan USK Sukses Gelar MISSION XII, Seminar Nasional Jadi Puncak Penutup

Sebarkan artikel ini
By : MISSION XII Himpunan Mahasiswa Pertambangan USK

Darussalam – Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menyelenggarakan agenda tahunan terbesar mereka bertajuk Mining Aggression (MISSION) XII pada 21 September 2025. Kegiatan ini resmi digelar dengan menghadirkan serangkaian agenda yang mengangkat isu-isu strategis terkait masa depan sektor pertambangan. Dari seluruh rangkaian kegiatan, Seminar Nasional menjadi sorotan utama karena menghadirkan diskusi mendalam seputar peran pertambangan dalam pembangunan berkelanjutan.

Dengan mengusung sub-tema “Unlocking the Power of Mining, Creating a Big Impact”, Seminar Nasional diharapkan menjadi ruang diskusi kritis untuk membangun perspektif baru mengenai peran strategis sektor pertambangan dalam pembangunan berkelanjutan. Ketua Panitia Seminar Nasional, Frans, menjelaskan bahwa tema ini dipilih untuk menegaskan bahwa pertambangan memiliki kekuatan besar yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan dampak positif, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

“Kami ingin membuka ruang diskusi sehingga mahasiswa dan masyarakat dapat melihat bahwa pertambangan tidak melulu berkonotasi negatif, tetapi juga bisa memberi kontribusi nyata,” ujarnya.

Seminar ini menghadirkan perwakilan dari berbagai perusahaan besar, seperti PT Freeport Indonesia, PT Bukit Asam TBK, PT MIFA Bersaudara, serta perwakilan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh. Melalui format hybrid, para narasumber menyampaikan materi seputar teknologi pertambangan mutakhir, efisiensi pemanfaatan sumber daya, hingga tantangan tata kelola sektor pertambangan di Aceh. Diskusi ini juga melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, tidak hanya dari jurusan pertambangan, sehingga menciptakan ruang dialog lintas bidang yang lebih kaya.

Selain memperkaya wawasan peserta, seminar ini juga diharapkan dapat mendorong lahirnya ide-ide baru dari kalangan mahasiswa. Frans menambahkan, keterlibatan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu dalam seminar ini menjadi nilai tambah karena memungkinkan terjadinya pertukaran gagasan lintas bidang. “Harapannya, peserta tidak hanya pulang dengan ilmu, tapi juga membawa semangat untuk terus mengembangkan solusi inovatif bagi tantangan industri pertambangan,” jelasnya.

Di luar seminar, rangkaian MISSION XII turut dimeriahkan dengan kompetisi Mining Science Art Competition (MSAC), SyiahKuala Mining Engineering Competition (SMEN), serta Field Trip ke Sabang.

Dengan kombinasi agenda akademik, kompetitif, dan rekreatif, MISSION XII tidak hanya menjadi wadah pengembangan diri mahasiswa pertambangan, tetapi juga ajang membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pertambangan yang berkelanjutan. Frans berharap, melalui kegiatan ini, mahasiswa mampu melihat pertambangan sebagai sektor yang penuh potensi dan relevan dengan isu-isu global, mulai dari keberlanjutan hingga transisi energi.

(Perspektif/ Naflatul Fatin)

Editor : Nabila Anris