Darussalam – Geography Science Fair (Geosfair) adalah kegiatan tahunan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Geografi (HIMAGEO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (USK). Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 29 Oktober sampai 1 November 2025 di Auditorium FKIP lantai tiga. Di tahun keenamnya, Geosfair VI mengusung tema “Perlindungan Ekosistem Melalui Konservasi Berbasis Masyarakat untuk Mewujudkan Lingkungan yang Berkelanjutan”.
Selama empat hari, Geosfair VI menggelar berbagai acara seru mulai dari seminar, lomba, dan bazar makanan. Hari pertama Geosfair VI dibuka dengan seminar bertemakan “Bergerak Bersama Masyarakat: Aksi Konservasi Menuju Ekosistem Tangguh dan Berkelanjutan”. Seminar ini menghadirkan Bapak Munawir, S.E., M.S.M. selaku pemateri dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh, sebuah organisasi non-pemerintah terbesar dan tertua di Indonesia yang bergerak di bidang lingkungan hidup serta Kepala Program Monitoring dan Evaluasi yaitu Bapak Muhammad Reza, S.Pd. dan Bapak Muntazar.
Setelah sesi seminar, rangkaian acara dilanjutkan dengan berbagai lomba yang melibatkan peserta dari berbagai jenjang pendidikan. Lomba-lomba tersebut adalah lomba mewarnai peta untuk pelajar TK, lomba tebak bendera negara untuk pelajar SD yaitu olimpiade kebumian, olimpiade geografi, esai siswa, kecerdasan spasial, cerdas cermat, fotografi, dan ranking satu untuk pelajar SMA/Sederajat, serta lomba esai mahasiswa dan desain poster untuk umum yang kali ini dapat diikuti oleh mahasiswa seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Terakhir, berbicara tentang fair atau festival, tidak lengkap rasanya jika tidak ada bazar. Maka dari itu, Geosfair VI juga menyediakan bazar dengan berbagai jajanan lezat untuk dinikmati dan photo booth bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan momen seru mereka.
Kegiatan yang telah dipersiapkan oleh panitia dengan sungguh-sungguh selama lebih dari enam bulan ini ditutup dengan pengumuman pemenang lomba dan pembagian hadiah bagi para pemenang. Antusiasme pengunjung bisa dirasakan melalui meriahnya sorakan untuk masing-masing pemenang lomba. Bintang Aditya Prayogo, Ketua HIMAGEO, dalam wawancaranya mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya Geosfair VI adalah untuk memperkenalkan pendidikan geografi kepada masyarakat umum khususnya pelajar. Lebih lanjut, Bintang menambahkan bahwa banyak orang yang lebih tertarik dengan ilmu geografi murni tetapi sebenarnya pendidikan geografi pun banyak pembelajaran mengenai geografi murni.
Bintang juga berharap panitia Geosfair selanjunya bisa membenahi kekurangan yang ada di tahun ini dan mengembangkan Geosfair menjadi acara dengan skala yang lebih besar. “Harapan saya sendiri, apa yang menjadi kekurangan di tahun ini bisa lebih ditingkatkan dan kita bisa menjadikan Geosfair berskala lebih besar lagi,” ujar Bintang. Dengan memelihara semangat tersebut, Geosfair dapat terus menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengenal, mencintai, dan berkontribusi terhadap pengembangan ilmu geografi di Indonesia.
Penulis: Andyana dan Rauza











