Darussalam – Dalam rangka memperingati World Mental Health atau Hari Kesehatan Mental Sedunia, Himpunan Mahasiswa Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (HIMAPSI FK USK) menggelar kegiatan internasional bertajuk “I Mention (International Mental Health Competition) 2025” pada Sabtu, 11 Oktober 2025 di Aula Gedung D Fakultas Kedokteran USK.
Mengusung tema “Access to Service: Mental Health in Catastrophes and Emergencies”, kegiatan ini membahas tentang pentingnya akses terhadap layanan kesehatan mental bagi individu maupun kelompok yang terdampak bencana maupun keadaan darurat. Isu ini dinilai semakin relevan seiring meningkatnya kebutuhan dukungan psikologis pasca bencana di berbagai negara.
“Tema terkait kebencanaan ini sangat penting untuk diangkat, tidak hanya berbicara dari perspektif psikologi namun keterlibatan dari berbagai pihak sangat membantu untuk menangani, mencegah dan memberi perlindungan saat menghadapi bencana,” ujar Najwa selaku ketua panitia.
Acara dibuka dengan penuh khidmat, melalui simbolis pemukulan rapai, yang dilakukan oleh dr. Iflan Nauval, M.ScIH, Sp.GK (K), Sp.KKLP, AIFO-K, selaku direktur direktorat perencanaan dan kemitraan usk. Tradisi khas Aceh ini menjadi penanda dimulainya kegiatan sekaligus mencerminkan nilai lokalitas dan semangat kebersamaan yang diusung oleh panitia.
Kegiatan ini menghadirkan tiga pembicara dari berbagai universitas ternama, yaitu Edilburga Wulan Saptandari, Ph.D., Psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Noor Azniza Ishak dari Universiti Utara Malaysia, dan Rulia Hanifah, M.Psi., Psikolog dari Universitas Syiah Kuala.
Selain seminar internasional, rangkaian kegiatan I Mention 2025 juga mencakup tiga kompetisi utama, yaitu design poster, short movie, dan essay competition.
Tahun ini ajang tersebut berhasil menarik perhatian dari tujuh negara, yaitu Indonesia, Malaisya, Mesir, Maroko, Turki, Yordania, dan Yaman, dengan total 35 universitas berpartisipasi dari berbagai wilayah Indonesia.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 330 peserta yang kemudian terbagi atas 160 peserta seara luring dan 170 peserta secara Zoom Meeting. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa isu Kesehatan mental telah menjadi perhatian bersama bahkan di tingkat internasional.
Di samping kompetisi dan seminar internasional, I Mention 2025 juga menghadirkan layanan konseling gratis yang terbuka untuk umum. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kepedulian panitia terhadap isu kesehatan mental, khususnya pascabencana. Melalui sesi
konseling ini, peserta dapat berkonsultasi langsung dengan psikolog dan konselor profesional untuk mendapatkan ruang aman berbagi cerita serta menemukan solusi atas permasalahan psikologis yang mereka alami.
Melalui kegiatan ini, HIMAPSI FK USK berharap I Mention dapat menjadi wadah kolaborasi lintas negara sekaligus ruang pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat umum untuk memahami pentingnya kesehatan mental, terutama dalam konteks kebencanaan.
“Kami ingin agar kegiatan ini tidak hanya berhenti di acara tahunan, tapi terus berlanjut dalam bentuk kerja sama dan gerakan kesadaran publik. Kesehatan mental adalah hak semua orang, termasuk mereka yang sedang berjuang di situasi darurat,” tambah Najwa.
Sebagai penutup, I Mention 2025 bukan hanya ajang kompetisi dan seminar, tetapi juga momentum memperkuat kepedulian global terhadap kesehatan mental, khususnya di situasi bencana.
HIMAPSI FK USK berharap kegiatan ini menjadi langkah berkelanjutan dalam membangun kolaborasi dan kesadaran bahwa kesehatan mental adalah hak setiap individu.
Press Release : I Mention Himapsi FK USK
Editor : Syawira











