Darussalam – Dalam upaya memperkuat kesadaran akan pentingnya kesehatan mental serta meningkatkan pemberdayaan perempuan di lingkungan kampus, Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan (PPP) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (BEM USK) bersama Himpunan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling (HIMA-BK) serta Himpunan Mahasiswa Psikologi (HIMAPSI) USK menyelenggarakan kegiatan bertajuk “WE RISE (Recovery, Inspiration, Support, and Empowerment) for Women”, pada Kamis (22/05/2025), bertempat di Ruang Kaca, Gelanggang Mahasiswa USK.
Dengan mengusung tema “Mengurai Luka, Menyulam Harapan: Mendengar, Menguatkan, dan Memulihkan Mental Perempuan”, kegiatan ini menghadirkan Ibu Hetty Zuliani, S.Pd., M.Pd., Ph.D. sebagai pemateri dalam talkshow interaktif yang membahas isu-isu krusial yang kerap dialami oleh mahasiswa, khususnya perempuan, seperti kecemasan, depresi, serta ketakutan akan penolakan dan kehilangan.
“Yang membuat kita terluka adalah karena kita belum bisa bersahabat dengan masa lalu. Kita sering ingin menyembuhkan luka tanpa meninggalkan bekas, padahal luka bisa sembuh, tapi bekasnya tetap ada. Jangan mencoba menghapus bekasnya, tapi redakanlah nyerinya. Bersahabatlah dengan bekas itu. Maafkan masa lalu, dan yang lebih penting, maafkanlah diri sendiri,” ujar Ibu Hetty.
Lebih lanjut, beliau juga menyoroti pentingnya membangun kemandirian dan value diri selama masa perkuliahan. Menurutnya, kuliah bukan sekadar memenuhi tuntutan akademik, tetapi juga proses membentuk pribadi yang mandiri, kuat, dan tidak mudah terpengaruh oleh tekanan dari orang lain. Selain itu, beliau juga menekankan bahwa pola pikir, cara merespons, dan perilaku kita sangat menentukan kondisi kesehatan mental seseorang. “Psikologi membahas pikiran, ekspresi, dan perilaku yang saling terhubung dan memengaruhi cara kita menghadapi tantangan hidup,” tambahnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi konseling bersama psikolog profesional, Cut Athika Rani, S.Psi., M.Psi., Psikolog, yang membuka ruang aman bagi peserta untuk berbagi pengalaman pribadi, mendapatkan dukungan psikologis, dan memperoleh edukasi mengenai strategi menjaga kesehatan mental di tengah dinamika kehidupan kampus. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kesehatan mental serta membangun kekuatan untuk bangkit dan saling memberdayakan.
(Press Release/Kegiatan WE RISE)
Editor: Nabila Anris
 
									










