BeritaOpiniStraight News

USK Global Award on Disaster Reseilience 3.0 Resmi dibuka, Hadirkan Pembicara Internasional dalam Seminar Ketangguhan Bencana

×

USK Global Award on Disaster Reseilience 3.0 Resmi dibuka, Hadirkan Pembicara Internasional dalam Seminar Ketangguhan Bencana

Sebarkan artikel ini
By : Fastana TDMRC

Darussalam – Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menggelar ajang internasional USK Global Award on Disaster Resilience (U-Dare 3.0) yang berfokus pada isu kebencanaan dan ketangguhan masyarakat global. Kegiatan ini resmi dibuka pada Kamis, 23 Oktober 2025, di Auditorium Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) USK oleh Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU, selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Farid Mulana, S.T., M.Eng. selaku Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Prestasi, Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si. sebagai Pembina FASTANA, serta para narasumber seminar internasional yakni Prof. Dr. Syamsidik, S.T., M.Sc. selaku Direktur TDMRC USK, Finn Alessandro Lindstedt dari Lund University, Swedia, dan Dr. Natasa Adavomic dari Charles Darwin University, Australia. Kehadiran para akademisi dan pakar internasional ini menegaskan komitmen USK dalam memperkuat kolaborasi global di bidang riset dan pendidikan kebencanaan.

U-Dare 3.0 merupakan kompetisi internasional tahunan yang diinisiasi oleh Universitas Syiah Kuala dan diselenggarakan oleh FASTANA (Fasilitator Tangguh Bencana) TDMRC USK. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan ide, inovasi, dan riset mahasiswa serta peneliti muda di bidang kebencanaan dari berbagai negara. Tahun 2025 menandai pelaksanaan U-Dare yang ketiga kalinya, setelah dua edisi sebelumnya sukses menarik perhatian komunitas akademik dan lembaga kebencanaan internasional.

Tahun ini, U-Dare 3.0 mengusung tema “Resilient Voice for Strengthening Disaster Communication” yang menyoroti pentingnya peran komunikasi dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana. Tema ini mengajak peserta untuk mengeksplorasi strategi komunikasi yang efektif, partisipatif, dan berbasis komunitas sebagai kunci memperkuat sistem mitigasi serta mempercepat pemulihan pascabencana. Melalui pendekatan lintas disiplin, kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan gagasan dan inovasi yang menjembatani kesenjangan informasi di tengah situasi darurat bencana.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU menyampaikan apresiasi terhadap komitmen TDMRC dan FASTANA yang secara konsisten menghadirkan program inovatif dan berdampak global. Beliau menegaskan bahwa U-Dare bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah bagi generasi muda dunia untuk saling belajar, berbagi pengetahuan, dan menghadirkan solusi nyata atas tantangan kebencanaan yang semakin kompleks.

“USK akan terus mendukung kegiatan yang memiliki nilai keberlanjutan dan kontribusi global seperti ini,” ujar Prof. Agussabti.

Pada tahun ketiganya, U-Dare 3.0 diikuti oleh lebih dari 35 perguruan tinggi dari 8 negara, melibatkan mahasiswa, dosen pembimbing, serta praktisi kebencanaan. Negara-negara yang berpartisipasi antara lain Indonesia, Mesir, Pakistan, Jepang, Malaysia, Turki, Thailand, dan Inggris. Para peserta berkompetisi dalam berbagai kategori yang menitikberatkan pada inovasi teknologi, riset ilmiah, serta solusi praktis dalam mitigasi dan penanggulangan bencana.

Usai acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan Seminar Internasional Ketangguhan Bencana yang menghadirkan para narasumber dari berbagai negara. Seminar ini menjadi wadah pertukaran pengetahuan lintas negara serta memperkuat kolaborasi akademik internasional antara USK dan lembaga riset kebencanaan dunia. Melalui sesi diskusi dan tanya jawab, peserta memperoleh wawasan baru mengenai strategi penanganan bencana berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir.

Dalam laporannya, Putri Azhari selaku Ketua Panitia menyampaikan harapannya agar U-Dare 3.0 dapat menjadi ruang inspiratif bagi lahirnya ide-ide kreatif dan solusi berkelanjutan.

“Kami berharap U-Dare 3.0 menjadi wadah inspiratif yang melahirkan ide-ide kreatif dan solusi berkelanjutan untuk membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana,” ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi internasional dan inovasi berkelanjutan, U-Dare 3.0 diharapkan mampu memperkuat posisi USK sebagai pusat riset dan pendidikan kebencanaan terdepan di Asia Tenggara, sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi akademisi terhadap peningkatan ketangguhan global dalam menghadapi bencana.

Penulis : Cut Dea

Editor : Akief

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *