Berita

Dilema Konsentrasi, Seberapa Menakutkan?

×

Dilema Konsentrasi, Seberapa Menakutkan?

Sebarkan artikel ini

Darussalam – Setiap ada pilihan, pasti ada jawaban dan sebelum menemukan jawaban selalu ada pertimbangan-pertimbangan yang menimbulkan kegalauan. Salah satu kegalauan yang dirasakan seorang mahasiswa terutama yang sudah memasuki semester 5 dan 6 yaitu dilema dalam memilih konsentrasi.

Konsentrasi sendiri merupakan pengkhususan studi yang harus diambil seorang mahasiswa dalam sebuah jurusan atau bidang studi. Konsentrasi nantinya akan mengarahkan mahasiswa ke bidang yang lebih spesifik. Seperti jurusan Akuntansi yang memiliki 5 mata kuliah konsentrasi,  diantaranya konsentrasi akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi sektor publik, sistem informasi dan teknologi informasi dan akuntansi syariah. Dari kelima mata kuliah konsentrasi ini nantinya, bagi mahasiswa yang mengambil jurusan akuntansi diharuskan memilih satu mata kuliah konsentrasi yang sesuai dengan kemampuan dan juga minat mereka.

Namun, ketika memilih konsentrasi masih banyak mahasiswa yang bingung dan tidak sedikit juga karena kegalauan yang dirasa, membuat beberapa diantaranya memilih konsentrasi hanya berdasarkan teman-teman alias ikut-ikutan.

Menanggapi hal ini, beberapa mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB USK) memberikan pandangan berbeda.

“Kalau bingung atau galau nggak sih, lebih ke bagaimana mantapin hati aja. Karena yang penting dalam milih konsentrasi itu mantapkan hati dulu, sehingga nggak ada rasa bingung ketika di suruh pilih konsentrasi apa. Kalau Sahara pribadi, rencana nya mau ambil konsentrasi SIA. Meskipun awalnya ingin mengambil konsentrasi syariah, tapi karena menurut saya SIA lebih cocok dengan kemampuan yang saya punya akhirnya memutuskan untuk memilih konsentrasi SIA,” begitu kurang lebih tanggapan dari Sahara, salah seorang mahasiswa jurusan Akuntansi leting 2019.

Namun, mahasiswi lain menanggapi hal berbeda, Ia justru merasakan dilema yang sangat berat dalam menentukan konsentrasinya.

“Pastinya bingung banget dalam milih konsentrasi jurusan dari 8 konsentrasi yang ada. Saya sendiri ambil konsentrasi publik, alasannya karna ingin menjadi policy maker (pembuat kebijakan). Menurut saya, dalam mengambil konsentrasi harus sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki; mau jadi apa ke depannya,” ujar Diva Tricahya, mahasiswi jurusan Ekonomi Pembangunan (EKP) leting 2019.

Lantas apa saja sih kiat-kiat yang bisa kita lakukan dalam menentukan konsentrasi?

Konsultasikan dengan keluarga, teman alumni, dan dosen

Keluarga merupakan salah satu narasumber yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam menentukan konsentrasi jurusan. Tanyakan bagaimana tanggapan mereka jika kita mengambil konsentrasi ini lebih baik a atau b, serta berikan alasan kira-kira apa yang membuat kalian yakin ingin memilih konsentrasi tersebut.

Konsultasikan kepada teman alumni, dimana mereka sudah merasakan lika-liku di dunia perkuliahan apalagi dalam memilih konsentrasi seperti ini. Tanyakan faktor apa yang membuat mereka memilih konsentrasi dan bagaimana efeknya kepada mereka setelah mengambil konsentrasi tersebut.

Selanjutnya kalian juga bisa konsultasi ke dosen yang menangani konsentrasi tertentu. Walaupun sebenarnya dosen tidak akan mengambil pusing dengan masalah ini, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba dan mendengar masukan atau tanggapan dari mereka.

Manfaatkan internet dan media sosial

Internet dan media sosial saat ini sudah sangat berkembang dengan pesat. Kita bisa melihat apapun yang kita butuhkan di internet. Maka dari itu, kita bisa memanfaatkan internet sebagai bahan referensi dalam memilih konsentrasi. Cari tau tentang konsentrasi yang ingin kita pilih di internet, setidaknya dengan hal ini kita punya gambaran bagaimana konsentrasi yang akan kita ambil ke depannya.

Media sosial juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengambil keputusan. Seperti contohnya instagram. Buatlah story pertanyaan atau voting tentang konsentrasi yang akan dipilih. Masukan-masukan dari mereka, maka akan menjadi pertimbangan dalam memilih konsentrasi nantinya.

 

Melakukan pengamatan sendiri

Hal ini, juga tidak kalah penting dalam menentukan konsentrasi. Amati bagaimana fenomena-fenomena yang terjadi saat ini. Prospek kerja apa yang sedang banyak dicari saat dan juga jangan lupa untuk mengamati bagaimana karir lulusan yang sudah mengambil konsentrasi tertentu.

Berkaca pada nilai KHS sebelumnya

Yang terakhir jangan terlalu memaksakan diri memilih konsentrasi, apalagi ikut ikutan teman. Jangan memilih konsentrasi yang membuat kalian kesulitan dan merasa terbebani dengan materi-materinya. Bacalah nilai semester sebelumnya, jika matkul yang bersinggungan dengan konsentrasi yang ingin kalian pilih tidak memuaskan, maka jangan memilih konsentrasi tersebut. Karena hal itu akan membuat kalian semakin terbebani sehingga membuat hasil studi kalian tidak memuaskan.

Dilema memilih konsentrasi tidak semenakutkan yang kita bayangkan, kita pasti tau apa yang terbaik buat diri kita pribadi. Yang terpenting adalah tetap fokus, giat dalam belajar, dan tidak lupa berdoa demi meraih cita cita dimasa depan.

(Perspektif/ Alief & Elza )