Darussalam – Temu Ilmiah Regional (Temilreg) merupakan program kerja dari Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) tingkat regional yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI). Tahun ini, KSEI Islamic Economic Student Association (iESA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) mendapat amanah untuk menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan Temilreg Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Acara ini dibuka dengan penampilan Tari Rapa’i oleh Sanggar Pocut Baren, lalu disusul dengan kata sambutan dari Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Alumni USK, Bapak Dr. Ilham Maulana, S.T.,M, Bapak Wakil Dekan III Dr. Abd. Jamal, S.E., M.Si, Pembina iESA Ibu Nurma Sari S.Hi., M.E.I, Presidium Nasional FoSSEI Arya Dwiki Putra dan Koordinator Regional FoSSEI Sumbagut, Fikri Reynanda Hasibuan.
Pada Temilreg Sumbagut kali ini, USK yang berkerjasama dengan FoSSEI mengusung tema “Penguatan Instrumen Keuangan Islam Melalui Digitalisasi untuk Membangun Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Syariah Dunia” dengan beberapa sub-tema yaitu Zakat, Infak, Shodaqoh, dan Waqaf (ZISWAF); Financial Technology Syariah; dan Islamic Sustainable Finance. Adapun tujuan penyelenggaraan Temilreg ialah sebagai wadah bagi kader FoSSEI untuk mengimplementasikan dan mengembangkan ekonomi Islam di tingkat regional dan memperkuat kerja sama dan pemahaman ekonomi Islam bagi para peserta dan seluruh pemangku kebijakan (stakeholders) untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan mandiri melalui ekonomi Islam. Selain itu, acara ini juga diharapkan akan menjadi forum silaturahim antar Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) di tingkat regional, mewujudkan persatuan dan pergerakan ekonomi Islam di kalangan mahasiswa tingkat regional serta menjadi sarana sosialisasi dan promosi ekonomi Islam di lingkungan mahasiswa maupun masyarakat sekitar. Sekitar 14 universitas turut andil dalam acara ini, bahkan tiap universitas yang berhadir turut mengirim beberapa KSEI yang tergabung dalam FoSSEI, sehingga total KSEI yang ada mencapai 16 KSEI.
Rangkaian acara Temilreg akan dilaksanakan selama 3 hari, yaitu bermula dari tanggal 13–15 Juni 2023 yang berlangsung di Aula Gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Pada hari pertama yaitu tanggal 13 Juni 2023, acara ini dibuka dengan materi yang dipresentasikan oleh Sekolah Pasar Modal (SPM) dari Bursa Efek Indonesia lalu dilanjutkan dengan pelaksanaan beberapa agenda seperti lomba video kreatif, olimpiade, serta lomba debat yang kemudian dilanjutkan dengan sarasehan atau kegiatan diskusi pada malam harinya.
Temilreg Sumbagut 2023 memiliki keunikannya sendiri di mana logo yang ditampilkan memamerkan kebudayaan khas Aceh. Beberapa lambang yang menampilkan ikon khas Aceh tersebut diantaranya yaitu Pintu Aceh yang melambangkan kepribadian orang Aceh yang selalu rendah hati dan sabar. Lalu ada lambang awan beriring merepresentasikan nilai karakter yang terkandung dalam demokratis, semangat kebangsaan dan bersahabat, peduli lingkungan dan cinta damai. Kemudian rencong melambangkan kepahlawanan masyarakat Aceh, tekukur melambangkan nilai jujur dan tanggung jawab, dan yang terakhir kubah melambangkan keagamaan dan ilmu pengetahuan.
Temilreg diselenggarakan untuk memperkuat wawasan ekonomi Islam serta mempererat tali persaudaraan antar-peserta Temilreg pada khususnya dan para anggota FoSSEI pada umumnya. Diharapkan dengan adanya acara ini, pemerintah serta mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya akan memiliki kesadaran untuk menerapkan gaya hidup islami dalam kesehariannya.
“Harapan saya sebagai Ketua Panitia adalah agar pesan ukhuwah dakwah dan ilmiah yang ingin kami sampaikan bisa tersampaikan dengan baik kepada peserta dan juga seluruh orang yang berkaitan, selain itu semoga dari pelaksanaan acara Temilreg ini. Semakin banyak terbentuk kader hebat dari internal iESA,” harap M. Hafizh Al Adil selaku Ketua Panitia Temilreg FoSSEI Sumbagut 2023.
(Perspektif/ Raihan & Meisya)
Editor : Dinda