Kembali diselenggarakan, kegiatan berorientasi lingkungan yang diinisiasi oleh komunitas berskala internasional, World Clean Up Day berhasil mewadahi hingga 2000 volunteer yang berlokasi di tugu Nol Kilometer Kota Banda Aceh.
Beratapkan langit yang cerah dan hembusan angin panas pantai, para relawan lingkungan dari berbagai kalangan begitu antusias dalam membersihkan area pantai. Kehadiran PJ Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki turut menjadi pemantik bagi peserta agar lebih semangat dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan.
Tidak hanya para aktivis lingkungan, pada pagi Sabtu (23/09) kegiatan WCD juga turut diramaikan oleh para siswa, mahasiswa, ibu rumah tangga hingga para Aparatur Sipil Negara (ASN) berbagai instansi di Kota Banda Aceh.
“Kegiatan ini berlangsung lancar dengan waktu persiapan 2 minggu, dengan bantuan sponsor yaitu dari pihak Pemerintah Aceh, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Provinsi dan Kota, BPBA, Dinas Kelautan dan Perikanan, PIM, dan juga PT. Pembangunan Aceh. Pendistribusian informasi kegiatan ini merambat cepat melalui Sosial Media, juga jaringan komunitas-komunitas lingkungan,” ujar Miftahul Rizqah Khairi selaku Ketua Pelaksana.
World Cleanup Day bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan krisis sampah yang salah kelola dengan memobilisasi seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam aksi pembersihan.
Kegiatan yang bukan hanya berporos pada peningkatan kebersihan lingkungan di jangka pendek, tetapi juga jangka panjang yang dihidang melalui pembiasaan perilaku kecil dengan potensi untuk meningkatkan tingkat kebersihan lingkungan kelak.
“Mengapa momentum ini sebenarnya dibuat? karena salah satu output terbesar dari WCD ini sendiri adalah perubahan perilaku, karena apa? Sampah ini tidak masalah sebenarnya, jadi masalah ketika sampah itu tidak diletakkan pada tempat seharusnya, ” lanjut Miftahul Rizqah Khairi.
(Perspektif/ Yulisma, Aliya & Syuja)
Foto: Muhammad Syuja
Editor : Dinda