Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Syiah Kuala (USK) Unggul merupakan salah satu program guna mendorong mahasiswa agar mampu menguasai berbagai keilmuan yang sesuai kebutuhan dunia kerja. Dilansir portal resmi, MBKM USK Unggul adalah program dana hibah kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan/studi di luar USK selama satu semester dengan sistem alih kredit sebanyak 20 satuan kredit semester (SKS).
Program ini berjalan lancar pada gelombang pertama, juga mahasiswa antusias mengikutinya. Tetapi sangat disayangkan pada gelombang ketiga kali ini terdapat beberapa ke problematika, salah satunya mahasiswa International Accounting Program (IAP) tiba-tiba tidak diizinkan untuk mengikuti program magang MBKM USK Unggul. Para mahasiswa IAP sangat kecewa dengan tindakan prodi yang tiba-tiba saja tidak mengizinkan untuk mengikuti program tersebut tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
“Perasaan saya ketika mendapatkan kabar tidak diizinkan mengikutinya tentu sangat sedih dan kecewa karena tidak adanya pemberitahuan kepada kami semua alasan mengapa tidak diperbolehkan. Kami yang disaat libur memilih untuk menetap di Banda Aceh dan ada beberapa yang sudah kembali ke kampung halaman lalu memilih kembali ke Banda Aceh guna mengurus berkas magang namun harus merasakan ini dan tidak ada satupun dari pihak kampus yang memberikan alasan kepada kami atau memberikan solusi program lain yang dapat kami ikuti dalam waktu dekat sebagai penggantinya. Kami, khususnya saya sendiri sudah menaruh harapan besar kepada program MBKM USK Unggul terutama pada program magang agar bisa merasakan dunia kerja serta mencoba mengimplementasikan ilmu yang sudah saya miliki serta mengukur seberapa besar tingkat pemahaman saya dalam bidang akuntansi harus hilang karena keputusan yang menurut saya dilakukan secara sepihak oleh prodi,” tutur salah satu mahasiswa IAP.
Pihak prodi bermaksud untuk memfokuskan mahasiswa IAP mengikuti jenjang yang lebih tinggi. Karena mereka ingin mendorong seluruh mahasiswa IAP untuk mengikuti program dengan level tingkat nasional dan internasional.
“Pada tahun ini kita sudah memasuki tahap akreditasi, sedangkan tahun lalu belum memasuki tahap akreditasi. Dalam rangka untuk melengkapi poin-poin kinerja pada tahapan akreditasi baik dari mahasiswa, dosen mulai tahun ini kita memfokuskan akreditasi bahkan ke International,” terang Kepala Prodi Akuntansi, Dr. Riha Dedi Priantana, SE.Ak, M.Si. Oleh karena itu, salah satu yang menjadi pertimbangan prodi adalah akreditasi, sehingga prodi mendorong mahasiswa dan dosen untuk dapat mengikuti program-program tingkat nasional maupun internasional.
Menurut Kaprodi Akuntansi, mahasiswa IAP tidak melakukan konfirmasi ke prodi bahwasanya mereka mengikuti program magang MBKM USK Unggul karena kebijakan tersebut telah dibuat sejak bulan Januari 2023. Oleh karena itu, prodi telah mengarahkan para resource ke arah akreditasi.
“Kecuali mereka mengikuti pada tingkat nasional, itu kita dorong, karena pada tingkat nasional, perusahaan-perusahaan sudah mapan, berkualifikasi, itu ada kontribusi, setelah tamat, syukur-syukur dipanggil lagi. Tetapi jika hanya di sini saja, paling pemerintah daerah, perusahaan-perusahaan pun masih kecil, jadi sayang ilmunya. Mereka kapasitasnya besar, jangan dimainkan ke kapasitas kecil. Kapasitas besar, mainnya di kelas besar, jangan di kelas teri. Artinya setiap orang memiliki porsinya masing-masing, nah yg ini (MBKM USK Unggul) porsinya anak reguler. IAP kita dorong ke porsi yang lebih tinggi, itu alasan pelarangannya,” tutup Bapak Kaprodi Akuntansi.
“Saya harap prodi tidak membeda bedakan program reguler dan internasional, baik dalam pendaftaran MBKM maupun pendaftaran apapun itu, karena pada hakikatnya kami itu setara. Jikalau prodi ingin kami mendaftar di jenjang yang lebih tinggi seperti bidang nasional dan internasional mohon berikan kami peluang dan dukungan kepada kami sebisa mungkin,” ucap salah satu mahasiswa IAP.
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya program ini masih jauh dari kata sempurna. Masih terjadi miss communication di antara beberapa pihak, baik pihak prodi dan juga pihak mahasiswa. Untuk itu, sebaiknya prodi dapat menginformasikan lebih awal terkait kebijakan MBKM USK Unggul. Mahasiswa berharap prodi menyediakan solusi dan pilihan lain yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa IAP untuk terjun langsung ke dunia kerja guna mengaplikasikan ilmunya, jika harapan prodi mahasiswa IAP dapat bekerja di perusahaan nasional hingga multinasional, maka harapan para mahasiswa adalah agar pihak prodi menyediakan jalur bagi mahasiswa menuju ke sana.
Sumber Foto: PMB USK
(Perspektif/ Zoro & Estelle)
Editor : Dinda