Darussalam – Organisasi mahasiswa merupakan salah satu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang biasanya digemari oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir terdapat penurunan minat dari mahasiswa terhadap kegiatan organisasi. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak kampus dan para pengurus organisasi mahasiswa. Jika ditinjau lebih dalam lagi, eksistensi organisasi yang meredup ini dapat dibuktikan pada proses penerimaan anggota baru yang mulai kehilangan peminatnya. Bahkan, beberapa mahasiswa seringkali enggan untuk sekedar mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa. Berkurangnya minat ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti para mahasiswa cenderung terbiasa akan masa pandemi yang mengharuskan untuk social distancing yang tidak mengharuskan untuk beinteraksi secara langsung dengan lingkungan sekitarnya. Saat ini, mahasiswa lebih berfokus pada program-program yang ditawarkan oleh kampus seperti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Tuntutan akademik yang semakin tinggi merupakan faktor utama dalam menurunnya minat mahasiswa terhadap kegiatan organisasi. Jadwal kuliah, tugas, dan ujian yang padat membuat waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler semakin terbatas. Beberapa mahasiswa juga merasa bahwa kegiatan organisasi hanya menghabiskan waktu dan energi tanpa memberikan nilai tambah pada diri mereka. Mahasiswa saat ini lebih memilih untuk fokus pada pengembangan keahlian atau aktivitas yang relevan dengan bidang studi mereka.
Beberapa mahasiswa yang pernah bergabung dalam organisasi juga mengeluhkan kurangnya rasa kepedulian antar anggota organisasi. Terkadang mereka merasa bahwa anggota organisasi hanya fokus pada agenda atau kepentingan pribadi, tanpa memperhatikan kepentingan bersama. Hal ini membuat mahasiswa tidak nyaman dan merasa bahwa organisasi mahasiswa saat ini tidak memberikan nilai tambah. Dengan kurangnya sense of belonging (perasaan memiliki satu sama lain) ini, kontribusi mahasiswa justru menurun seiring dengan penurunan kinerja organisasi. Hal ini selanjutnya berdampak pada minat mahasiswa yang semakin menurun untuk mengikuti organisasi. Mahasiswa merasa bahwa berorganisasi adalah suatu hal yang melelahkan, namun tidak memberikan manfaat yang setimbang bagi dirinya.
Beberapa lainnya juga merasa bahwa organisasi mahasiswa hanya menjalankan kegiatan rutin tanpa adanya perubahan atau kemajuan yang signifikan. Hal ini terasa membosankan dan tidak memotivasi para mahasiswa untuk bergabung ke dalam sebuah organisasi. Sebuah perubahan dan kemajuan yang positif dalam organisasi adalah salah satu hal yang ingin dilihat dari para mahasiswa agar dapat memberikan dampak yang positif bagi diri mereka. Menurunnya minat terhadap organisasi mahasiswa bukanlah masalah yang mudah untuk diatasi. Diperlukan upaya dari pihak kampus dan organisasi mahasiswa untuk menawarkan kegiatan yang menarik dan relevan dengan minat mahasiswa. Selain itu, perlu juga meningkatkan rasa kepedulian dan kerja sama antara anggota organisasi serta mengadakan kegiatan – kegiatan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi semua pihak.
(Perspektif/ Nisa Ul-Rahmi & Zaidan Shadiq Ridhwana)
Editor: Astri Rahma Deyta