Darussalam – Seladang Kopi pertama kali dirumuskan dan didirikan oleh Bang Sadikin atau yang akrab disapa Bang Gembel pada 20 Mei 2000 dan mulai eksis di kalangan masyarakat pada 18 Mei 2013. Kafe ini terletak di Jalan Raya Bireuen-Takengon, Jamur Ujung, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah. Konsep di balik kafe ini sangat unik karena berfokus pada kebun kopi sebagai tempat nongkrong, berlawanan dengan anggapan umum bahwa sebuah coffee shop harus berada di dalam ruangan. Bang Gembel memutuskan untuk menciptakan tempat di luar ruangan yang memadukan keindahan alam dan nikmatnya secangkir kopi.
Seladang Kopi memiliki visi untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan melalui investasi sosial, seperti menyediakan air bersih dan menjaga tempat yang ramah lingkungan. Selain itu, salah satu daya tarik unik pada Seladang Kopi adalah Terowongan Labu Jipang sepanjang 42 meter yang dirawat dengan baik hingga menyerupai terowongan. Hal inilah yang menambah suasana asri serta menenangkan dari perkebunan.
Terowongan ini tidak hanya sebuah fasilitas, tetapi juga mencerminkan komitmen Seladang Kopi terhadap pelestarian alam sesuai dengan prinsip pemiliknya. Setiap hari, pengunjung dapat melewati terowongan ini selama 15 menit. Bang Gembel sendiri memutuskan untuk membuatnya semenarik mungkin untuk memberikan perasaan senang dan semangat bagi siapa saja yang melewatinya.
Nama “Seladang” sendiri berasal dari bahasa Gayo, merujuk pada tempat penyimpanan awal padi sebelum proses pemisahan dari perdunya. Bang Gembel memilih nama ini sebagai penghormatan terhadap sejarah lahan yang dulunya merupakan area persawahan keluarga. Inspirasi ini juga mendorong Bang Gembel untuk mengubah paradigma menikmati kopi dari warung konvensional menjadi pengalaman langsung di kebun kopi.
Seladang Kopi terletak di tengah kebun kopi yang jauh dari keramaian, memberikan pengunjung kesempatan untuk menikmati suasana kebun kopi dengan nyaman dan tenang. Selain itu, Seladang Kopi juga menyediakan area foto yang instagramable, serta memanfaatkan keindahan alam kebun kopi sebagai daya tarik tambahan dari desain tempat tersebut.
Tujuan utama dari pendirian Seladang Kopi adalah untuk menjadi contoh investasi sosial yang mendukung pelestarian lingkungan dengan mengangkat konsep alam dalam coffee shop. Bang Gembel ingin agar pengunjung tidak hanya menikmati kopi di dalam ruangan ber-AC seperti pada umumnya, tetapi juga merasakan kedekatan dengan alam.
Menu yang ditawarkan di Seladang Kopi pun tidak kalah unik. Salah satu menu paling terkenal adalah labu kuah kupi, yang terinspirasi dari kebiasaan Bang Gembel yang suka minum kopi tetapi malas makan. Lalu istrinya mencetuskan ide untuk membuat labu yang disiram kuah kopi agar Bang Gembel bersemangat untuk makan karena tetap ada sentuhan kopi di dalamnya. Bang Gembel pun menjadikan itu sebagai ide menu di kafenya sehingga menciptakan menu makanan yang praktis, namun tetap memiliki sentuhan kopi. Menu ini kini menjadi sarapan yang populer di Seladang Kopi dengan menggabungkan kesukaan Bang Gembel dengan kebutuhan praktis.
Kedepannya, Bang Gembel berencana untuk mempertahankan konsep yang ada tanpa melakukan perubahan besar. Ia ingin Seladang Kopi terus menjadi tempat yang unik dan khas, dengan tetap setia pada ciri khasnya sebagai coffee shop di kebun kopi. Dengan semua elemen ini, Seladang Kopi menawarkan lebih dari sekadar secangkir kopi, tetapi juga menyuguhkan pengalaman penyatuan dengan alam serta memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
(Perspektif/Rifa Sanira H)
Editor : Cut Meisya Salsabila