Darussalam – Siapa yang tidak pernah mendengar lagu Bila Waktu Tlah Berakhir yang dinyanyikan oleh Opick, lagu religi populer yang cukup sering terdengar di telinga kita, tiap liriknya seakan selalu menjadi pengingat tentang bagaimana jika kehidupan atau waktu yang kita jalani di dunia ini akan berakhir dan lanjut untuk mempertanggungjawabkan setiap hal yang pernah kita lakukan, mau itu mendapatkan nikmat kubur ataupun siksa kubur.
Pada tanggal 14 Maret 2024 kemarin trailer perdana dari Siksa Kubur tayang, seperti karya Joko Anwar biasanya, siksa kubur dibuka dengan sinematografi yang apik dan menampilkan aktor-aktor yang bertabur bintang, mulai dari Reza Rahadian hingga Christine Hakim.
Di sisi lain trailer ini menunjukkan terdapat perbedaan dari karya Joko Anwar biasanya, pasalnya detik awal trailer ini langsung disandingkan dengan lagu Bila Waktu Tlah Berakhir yang dinyanyikan oleh Opick. Joko Anwar seakan ingin memberi tahu bahwa pesan religi yang ingin disampaikan pada film ini bukan isapan jempol semata.
Dipilihnya lagu Bila Waktu Tlah berakhir itu juga bukan hanya karna populer, Joko Anwar pada konferensi pers tentang peluncuran cuplikan film Siksa Kubur di Jakarta, Rabu silam mengungkapkan bahwa ada kesamaan narasi antara film Siksa Kubur dan lagu syahdu dari Opick tersebut.
“Ketika ditaruh ke trailer-nya itu tidak diedit langsung pas beat-nya. Aku langsung bilang ke Tia (salah satu produser), apa ini? It’s meant to be,” imbuhnya.
Film yang menjadi jajaran kesepuluh dari film yang disutradarai oleh Joko Anwar tersebut diklaim akan menjadi film yang paling berbeda dari pada film-film sebelumnya, jika kebanyakan film Joko Anwar terdahulu memiliki konsep tentang bagaimana setan meneror manusia, film ini lebih mengambil sudut pandang yang religi, bukan berkutat pada hantu melainkan ketakutan pada hati manusia.
Joko Anwar mengungkapkan bahwa film horor ini terinspirasi dari kisah penyiksaan kubur dalam agama Islam, hal ini pula yang pernah menginspirasinya pada pembuatan film pendek dengan judul yang sama pada tahun 2012 silam.
Dilansir dari Detik.com, saat ditemui di kantor Come and See Pictures, Jakarta Joko Anwar mengungkapkan, “Kepikiran menceritakan siksa kubur itu udah dari lama. Dulu pas ngaji, Ustaz cerita tentang siksa kubur. Masih kecil diceritain siksa kubur itu kayak primal fear. Karena Ustaz sama guru agama waktu kecil selalu bilang kalo kamu takut siksa neraka itu kita gak tau masih kapan. Tapi kalau kamu muslim dan percaya siksa kubur, itu bisa datang kapan saja.
Di sisi lain kesulitan dalam pembuatan film ini adalah tentang memvisualisasikan bagaimana konsep dari siksa kubur itu sendiri, pasalnya para narasumber yang menjadi bahan riset Joko Anwar tidak ada yang pernah melihat siksa kubur, hal ini menjadi tantangan tersendiri ketika memutuskan hal apa yang akan divisualisasikan ataupun tidak. Joko Anwar juga menambahkan untuk visual yang ditampilkan akan berusaha mengikuti penggambaran yang sudah ada baik itu dalam hadits maupun dari orang-orang yang sudah memahami tentang ajaran agama.
Sebagai seorang filmmaker juga seseorang yang lebih dewasa, Joko Anwar berharap Siksa Kubur dengan treatment-nya yang lebih realistis dan mengambil isu yang lebih dekat dengan kehidupan akan menghasilkan sebuah karya yang objektif bukan malah menjadi eksploitatif apalagi fantasi mengenai isu agama, sehingga nantinya dapat memberikan pesan-pesan yang lebih nyata dan bernilai kepada para penonton. Film ini sendiri akan tayang pada lebaran Idul Fitri tahun ini 10 April 2024, sedangkan trailer-nya sudah dapat ditonton pada akun Youtube Rapi Films.
(Perspektif/Teuku Arief Hidayat)
Editor : zaidanshadiqr