Berita

Terbantahnya Isu Rendahnya Tingkat Kepercayaan Diri Perempuan

×

Terbantahnya Isu Rendahnya Tingkat Kepercayaan Diri Perempuan

Sebarkan artikel ini

Darussalam – Kekuatan tumbuh dari dalam diri, asalkan dapat menghargai diri sendiri.

Kebanyakan dari kita kurang mengenali potensi yang kita miliki sehingga sering mengalami krisis akan kepercayaan diri. Di dalam kehidupan, kepercayaan diri dapat menentukan jalan seperti apa yang akan kita jalani. Lantas apa yang dimaksud dengan kepercayaan diri?

Percaya diri merupakan suatu kondisi yang mana seseorang merasa bahwa percaya dan yakin akan kemampuan diri dalam melaksanakan atau menyelesaikan suatu hal. Tingkat kepercayaan diri tersebut hanya bisa dinilai oleh diri sendiri. Namun, penilaian akan tingkat kepercayaan diri tersebut juga bisa diperoleh dari pendapat orang lain baik itu yang positif maupun yang negatif.

Meningkatkan kepercayaan diri memanglah sulit. Umumnya orang yang mengalami krisis kepercayaan diri akan lebih sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang lebih sukses. Hal itu terjadi karena adanya pengaruh lingkungan yang toxic dan tidak suportif kepada diri sendiri, bahkan hal ini sering didapat dari keluarga terdekat yang mana hak kebebasan dalam diri dibatasi dan dianggap kurang mampu melakukan banyak hal.

Krisis kepercayaan diri lebih sering dirasakan pada kaum hawa. Beberapa isu terkait rendahnya kepercayaan diri pun sering mencuat hingga sudah menjadi topik yang selalu menarik untuk dibahas. Hal tersebut diakibatkan masih banyaknya perempuan yang tidak mau bergerak untuk membuat perubahan yang besar. Konsekuensi dari dampak tersebut adalah timbulnya stigma negatif dari masyarakat (terutama dari kalangan kaum laki-laki) kalau perempuan tidak memiliki kemampuan yang bisa diandalkan. Isu tersebut bahkan menjadi perbincangan unik di kalangan para psikolog. Isu ini pun telah menjadi topik khas di United Nations Entity For Gender Equality and The Empowerment of Women (UN Women) yang merupakan organisasi di bawah naungan PBB yang bertugas di bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Untuk mengatasi isu tersebut, dibutuhkannya kerjasama antara pemerintah, swasta, komunitas-komunitas, para psikolog hingga masyarakat itu sendiri. Dalam meningkatkan kepercayaan diri, dibutuhkan berbagai sosialisasi terkait kesehatan mental (terutama kepercayaan diri) dan juga berbagai pelatihan yang dapat meningkatkan skill para perempuan.

Ada banyak wanita hebat di luar sana yang telah membuktikan mereka hebat dengan kemampuan mereka sendiri, seperti Perdana Menteri Kep. Karibia, Sint Maarten, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, Kanselir Jerman, Angelina Merkel, Perdana Menteri Islandia, Katrin Jakobsdottir, Presiden Taiwan, Tsai Ing-Wen dan Perdana Menteri termuda di dunia, Perdana Menteri Finlandia yaitu Sanna Marin.

Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan ketika kita percaya diri. Saat kita mendapatkan kepercayaan diri yang tinggi, kita bisa melangkah lebih maju dalam menggapai mimpi. Jika kita memiliki rasa minder pada diri sendiri, hal tersebut dapat menghambat kesuksesan mimpi yang ingin kita gapai. Dengan kepercayaan diri yang tinggi juga berdampak seseorang bisa bertindak di depan banyak orang yang akan mendengar dan memperhatikan kita.

Tentu ketika orang lain dapat melakukan banyak hal akan membuat jiwa kita akan berpacu lebih cepat untuk mengimbanginya, namun menempatkan standar yang terlalu tinggi pada diri sendiri akan membuat kita frustasi. Dampak yang timbul ketika telah frustasi berujung lunturnya kepercayaan terhadap diri sendiri.

Rasa takut ada untuk dilawan bukan untuk dipendam. Yakinkan dalam hati setiap perempuan memiliki kekuatan yang tak terbendung adanya. (Rayyan, Cyn)

Editor : Jannah