BeritaFeatures

Bulan Suci di kala Pandemi, Ramadhan Kali Ini #DiRumahAja ya!

×

Bulan Suci di kala Pandemi, Ramadhan Kali Ini #DiRumahAja ya!

Sebarkan artikel ini
Foto/Ilustrasi : team Grafis/Perspektif

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang terbilang istimewa bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia. Namun, kali ini kedatangan Corona di awal tahun membuat Ramadhan mendatang harus berada dalam bayang-bayang pandemi Covid-19. Tak hanya bagi umat muslim di Indonesia, pandemi ini juga mendatangkan kekhawatiran bagi umat muslim dunia.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang jauh dari ingar bingar corona, umat muslim kini harus menghadapi bulan penuh rahmat dengan suasana berbeda. Di Indonesia sendiri, imbauan untuk melaksanakan Ramadhan dengan tetap mewaspadai Corona mulai digaungkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

Dalam imbauan tersebut, Kemenag RI menyarankan masyarakat untuk tetap berdiam diri di rumah, termasuk melakukan serangkaian ibadah lainnya, sebagai upaya mencegah penyebarluasan Covid-19.

“Meskipun kita sama-sama memahami dan menyadari betapa pentingnya dan betapa mulianya berada dan beribadah di masjid, dalam konteks seperti sekarang ini, wajib hukumnya bagi kita semua untuk berada dan beribadah di rumah,” ujar Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bmas) Islam.

Adapun imbauan Kemenag terkait pelaksanaan ibadah yang dilakukan di rumah di antaranya: Salat Tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga di rumah, tidak diperbolehkannya sahur on the road, buka puasa bersama dan takbiran keliling ditiadakan.

Nah, hingga kini sayangnya pandemi Covid-19 belum jua reda, hal ini tentu saja menghambat segala aktivitas umat muslim, termasuk kebiasaan dalam menyambut bulan ramadhan dan waktu sebelum berbuka. Lalu, bagaimana nasib ngabuburit, bukber, hingga tarawih nanti ya?

Ngabuburit sendiri merupakan salah satu kebiasaan masyarakat Indonesia ketika bulan Ramadhan tiba. Aktivitas yang bertujuan menghabiskan waktu sebelum berbuka dengan sekedar berburu jajanan atau takjil ini rasanya bakal jadi hal yang sukar untuk dilakukan di Ramadhan kali ini, huhu.

Melihat kondisi yang seperti sekarang, rasanya tidaklah mungkin untukmelakukan ngabuburit seperti biasanya. Tapi kalau dipikir-pikir, ngabuburit sambil rebahan dan nonton drakor seru ugak hehe.

Selain ngabuburit, ramadhan juga lekat dengan Bukber. Lalu bagaimana nasib bukber kali ini ya? Sepertinya di ramadhan kali ini kita harus bersabar ya, urungkan dulu deh niat bukbernya. Duh, gabisa ngumpul terus tebar pesona di depan mantan gebetan di acara bukber sekolah deh hehe.

Bukber nya dirumah aja bareng keluarga, atau kalau mau cari suasana baru bisa bukber sambilan video call rame-rame, biar aman dan bikin kangen hilang. Nah, dengan tanpa bukber kali ini, dompet di kala ramadhan juga bakal aman, bukber yang biasanya seminggu bisa berkali-kali diluar dijamin bakal bikin dompet nggak menderita kekeringan di situasi pandemi ini.

Hal berbeda di Ramadhan kali ini juga bakal berdampak sama tarawih dan takbiran keliling nih. Tarawih yang biasanya jamaah di masjid, harus diganti dengan tarawih di rumah. Takbiran keliling di akhir Ramadhan juga sepertinya harus direlakan berlalu tanpa keramaian bedug di setiap penjuru kota.

Huhu yang sabar ya, ngabuburit-bukber-tarawih dan takbirannya di rumah dulu aja. (Jamal&Caca/Perspektif)

 

Editor : Abi Rafdi Nst