Berita

Galeri Kopi Indonesia; Agrowisata Unik dari Takengon

×

Galeri Kopi Indonesia; Agrowisata Unik dari Takengon

Sebarkan artikel ini

 

Darussalam- Apa sebenarnya Galeri Kopi Indonesia itu? Apakah akan terlihat seperti galeri seni yang memamerkan kopi dari seluruh Indonesia?

Galeri Kopi Indonesia adalah salah satu destinasi wisata kopi yang terbilang unik. Terletak tak jauh dari kota Takengon tepatnya di Desa Kayukul, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, di dataran tinggi Tanah Gayo yang terkenal dengan kopi dan wisata alamnya yang mempesona. Pada sore hari menyambut malam kami sempat berdiskusi santai dengan sang pemilik di bangunan terbuat dari kayu yang terlihat hangat, tradisional, dan klasik ini.

Saat memasuki jalan kecil untuk menuju GKI pastilah muncul pikiran tempat menarik apa yang mungkin dapat ditemui di tempat sempit dan tertutup seperti ini, namun setelah masuk lebih jauh mata pun akan dikejutkan dengan keberadaan coffee shop unik yang dikelilingi perkebunan kopi yang terlihat asri, semakin mendekati bangunan, pun sekarang giliran hidung yang dikejutkan dengan aroma kopi yang sungguh nikmat berasal dari deretan kopi yang terpampang di sepanjang meja barista. Rupanya inilah perwujudan dari coffee shop bertemakan agrowisata yang tidak banyak diketahui keberadaannya.

Aspek bangunan klasik yang terbuat dari kayu dengan warna aslinya membuat suasana terasa hangat, sangat cocok disandingkan dengan Tanah Gayo yang dingin. Perkebunan kopi yang hijau memberikan kesan segar dan sensasi berbeda dari kebanyakan coffee shop di tempat lain yang cenderung serupa menggunakan tema modern atau industrial yang cozy dengan jaringan wifi berkecepatan tinggi. Tentu saja, tanpa itu GKI tetap popular dikalangan wisatawan yang menginjakkan kaki di Tanah Gayo. Bangunan dan suasananya bukanlah hal utama yang membuat tempat ini popular, melainkan kopi itu sendiri. “Kopi adalah wisata hidung dan mulut” itulah kiranya kalimat singkat yang menjadi acuan Syahrul Iman sang pemilik GKI untuk mempertahankan keberadaan kedai kopinya. Dengan menciptakan berbagai racikan kopi yang nikmat dan aroma yang menggugah serta pelayanan yang memuaskan untuk pelanggan.

GKI sendiri menyediakan berbagai hidangan kopi dan bukan kopi seperti coklat dengan jenis dan harga yang beragam, dengan nama-nama kopi yang tidak pernah di dengar sebelumnya mungkin membuat pengunjung bingung untuk memilih, namun sebenarnya, pengunjung bisa mendapatkan informasi mengenai deskripsi rasa serta aroma kepada barista yang melayani, pun pengunjung bisa mengutarakan ciri dari kopi yang diminatinya agar direkomendasikan kopi yang tepat oleh barista.

Tidak berlebihan rasanya jika tempat ini diberi nama Galeri Kopi Indonesia, karna memang sesuai dengan realitanya yang menyuguhkan pemandangan biji kopi yang belum diolah pun dengan kopi yang masih dipohonnya. Kualitas biji kopi yang tidak perlu diragukan dipadukan dengan keterampilan barista yang sudah dilatih meracik kopi dari tahap awal hingga penyeduhan tentunya menjadi pembeda yang kontras dengan coffee shop lainnya, yang biasanya langsung membeli kopi yang sudah digiling dan mereka hanya perlu meracik dan menyeduhnya .

Saat ditanya mengenai mengapa tidak ada cabang dari GKI meski sudah sangat popular di Aceh hingga Nasional, sang pemilik mengatakan bahwa memang tidak ada rencana untuk itu, meski awalnya dipikir sangat disayangkan untuk tidak membuka cabang, namun pemilik menjelaskan bahwa untuk membuka cabang lain dari GKI membutuhkan seseorang yang berkemampuan sama dengannya agar cabang tersebut sama suksesnya dengan GKI utama ini. Ia memutuskan untuk hanya fokus pada satu GKI saja agar kualitas, dan pelayanan tetap stabil dan tidak terpecah fokus manajemennya.

Namun, kami pikir alasan itu bukanlah alasan yang tidak ada solusinya, masih banyak cara yang bisa diupayakan agar kualitas dan pelayanan tetap terjaga dengan manajemen yang tetap berjalan baik. Namun lagi-lagi pemilik menjelaskan bahwa sebenarnya ia sudah merasa cukup dengan pendapatan yang ia peroleh dari satu GKI, ia tidak ingin terlalu berlebihan mengelola uang, selama kehidupannya sudah sejahtera ia tidak ingin yang lebih dari itu, ia hanya ingin menjalani hari-harinya dengan biasa, menikmati hobi di waktu luangnya yang mana sulit ia dapatkan apabila membuka cabang GKI di tempat lain.

GKI memang bukan coffee shop yang dapat didatangi secara rutin, namun siapa yang tak ingin mencoba sekali saja mengunjungi GKI. Wisatawan di Tanah Gayo tidak pernah berkurang jika bukan karna pandemi covid-19 lalu dan sekarang pandemi sudah berlalu, wisatawan Tanah Gayo kembali berdatangan termasuk pengunjung Galeri Kopi Indonesia. Dengan berbagai keunikannya, Galeri Kopi Indonesia merupakan tempat yang setidaknya sekali harus kamu kunjungi jika berwisata di Tanah Gayo.

(Perspektif/Dinda&Mutia)