Darussalam – Fasilitas kampus adalah salah satu elemen penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar mahasiswa. Tanpa fasilitas yang memadai, kegiatan mengajar mungkin terganggu dan berdampak pada hasil yang kurang memuaskan.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) merupakan salah satu fakultas yang memiliki akreditasi unggul di Universitas Syiah Kuala. Tentunya, mahasiswa yang berkuliah di sana mengharapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang proses belajar. Fasilitas yang baik menjadi hal utama demi berlangsungnya perkuliahan yang nyaman.
Berbagai tanggapan serta harapan muncul dari kalangan Mahasiswa Baru (Maba) mengenai fasilitas yang ada. Namun, faktanya Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengalami kekurangan fasilitas, seperti kursi, proyektor, dan pendingin ruangan (AC) yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga mengganggu proses pembelajaran. Selain itu, kantin yang kurang luas juga menjadi keluhan karena tidak mampu menampung semua mahasiswa pada jam-jam tertentu.
“Kekurangan fasilitas seperti kursi sangat mengganggu proses pembelajaran karena mahasiswa sering harus meminjam kursi dari kelas sebelah. Selain itu, proyektor yang rusak dan tiba-tiba mati selama pembelajaran, serta AC yang tidak cukup dingin mengganggu fokus kami saat belajar. Kantin yang kurang luas juga menjadi masalah yang membuat kami kesulitan mendapatkan tempat, terutama pada jam-jam sibuk,” ujar salah satu mahasiswa FEB.
Berbagai keluhan serupa disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Mereka meminta pihak kampus segera menangani persoalan ini, khususnya mengenai ketersediaan fasilitas yang masih kurang memadai dan beberapa di antaranya mengalami kerusakan sehingga kurang layak digunakan untuk proses pembelajaran.
Pihak kampus sendiri mengakui bahwa penambahan daya tampung telah dibarengi dengan peningkatan fasilitas kampus, namun masih dalam proses perencanaan, dan beberapa fasilitas akan diperbarui secara bertahap.
“Mengenai permasalahan fasilitas kampus yang kurang dan beberapa yang rusak, kami dari pihak fakultas juga sudah mencoba untuk terus memperbaruinya. Namun, karena anggaran yang terbatas, kami hanya bisa membuat perencanaan dan mengatur skala prioritas mana yang harus didahulukan. Untuk solusi sementara, pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis memberlakukan peraturan baru, yaitu sharing fasilitas, yang berarti semua ruang kosong di FEB bisa digunakan untuk tempat belajar,” ujar Bapak Murkhana, SE., MBA, selaku Wakil Dekan bidang Sumber Daya dan Keuangan.
Solusi lain dari pihak kampus, selain memberlakukan peraturan sharing fasilitas, adalah menambah kelas pada hari Sabtu yang mulai diterapkan kepada mahasiswa semester ganjil untuk mengakomodasi jumlah mahasiswa yang terus meningkat.
“Kami mengerti bahwa penambahan kuota mahasiswa harus diimbangi dengan peningkatan fasilitas dan jadwal kelas. Oleh karena itu, kami juga telah mulai menerapkan penambahan kelas di hari Sabtu untuk memastikan setiap mahasiswa mendapatkan kesempatan belajar yang optimal,” tambah Bapak Murkhana, SE., MBA.
Dengan segala upaya yang dilakukan, diharapkan fasilitas kampus dapat segera memadai untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih baik. Semua pihak berharap agar mahasiswa dapat menikmati lingkungan belajar yang lebih nyaman dan efektif.
(Perspektif Nana, Nia)
Editor: Nyak Shafika