Darussalam – Istilah Petro Dollar Mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Julukan ini merujuk pada Kota Lhokseumawe, yang terletak di utara Aceh. Kota Lhokseumawe dikenal sebagai salah satu penghasil gas terbesar di Aceh, bahkan dunia. Meskipun masa kejayaannya kini hanya tinggal kenangan, dampak dan pencapaiannya masih terasa kuat di kalangan masyarakat Lhokseumawe. Untuk meromantisasi memori tersebut, edisi Mega Hunting Perspektif kali ini telah menyoroti Kafe Petrodollar sebagai simbol kenangan bagi penduduk setempat.
Petrodollar Coffeeatery & Roastery, atau lebih dikenal sebagai Kafe Petrodollar, adalah sebuah coffee shop yang terletak di Kota Lhokseumawe. Meskipun tergolong baru, nama yang unik serta suasananya yang nyaman membuatnya berhasil menarik perhatian konsumen. Nama SobiPetro dipilih sebagai sebutan bagi konsumen yang sering datang ke kafe ini, yang menunjukkan hubungan erat antara Petrodollar dan para pelanggannya.
Latar belakang penamaan kafe ini bermula dari sang pemilik, Bapak Andika, saat proses pembangunan kafe selesai pada akhir tahun 2021. Terinspirasi dari julukan Kota Lhokseumawe, meskipun begitu ternyata nama ini bukanlah pilihan utama, mengingat tren kafe pada tahun 2021 cenderung bertema senja.
“Sejujurnya, pada awalnya saya tidak setuju dengan nama Petrodollar, meskipun kami mendapatkan inspirasi nama tersebut bersama-sama,” ujar Bapak Andika, pemilik Kafe Petrodollar.
Setelah diskusi panjang yang melibatkan keluarga, akhirnya penggunaan nama Petrodollar meraih kata sepakat. Dengan harapan dapat menghidupkan kembali kenangan masa kejayaan Lhokseumawe pada tahun era 70-80an lalu.
Kafe Petrodollar memiliki bangunan berwarna putih bersih yang terinspirasi dari desain minimalis. Meskipun kesan minimalis tidak sepenuhnya dominan, nuansa putih dengan sentuhan konsep industrial tetap terlihat dari meja dan kursi di kafe ini.
Berdirinya Kafe Petrodollar berawal dari kegemaran Bapak Andika dan adiknya, Bapak Sofi Idrus, terhadap nongkrong dan menikmati kopi. Kegemaran ini akhirnya mendorong mereka untuk membuka usaha kafe. Adiknya, Bapak Sofi Idrus, bertanggung jawab atas semua menu di kafe ini. Berbagai menu disajikan dengan konsep unik dan baru sehingga menciptakan ciri khas yang berbeda dibandingkan kafe lain di Lhokseumawe.
Dalam diskusi mengenai strategi bisnis, Bapak Andika mulai menjelaskan mengenai pentingnya penggunaan media sosial yang dikelola secara matang. Mulai dari pembaharuan informasi mengenai kafe setiap hari hingga mengikuti trend yang berkembang di masyarakat. Strategi lainnya adalah menghadirkan menu baru secara berkala. Strategi ini juga diberikan saat menghadapi momen-momen tertentu, seperti bulan puasa, di mana menu khusus disiapkan untuk menarik perhatian konsumen.
“Setiap beberapa bulan sekali, kami menambahkan menu baru,” ungkap Bapak Andika.
Dalam setiap usaha, pasang surut dalam bisnis tak dapat dihindari. Covid-19 merupakan salah satu tantangan terbesar dalam perjalanan Kafe Petrodollar. Perencanaan awal pembangunan usaha yang seharusnya dibuka di tahun 2020 harus berubah, hingga dibatalkan, karena pandemi covid. Selanjutnya, tantangan datang dari desain tempat dan arsitektur yang sudah beberapa kali berubah karena belum menemukan ide yang cocok.
Selain membicarakan tantangan, Bapak Andika juga menjelaskan alasan utama mengapa memilih bisnis coffee shop. Awalnya keinginan untuk berbisnis dilatarbelakangi oleh keluarga yang hampir seluruhnya pengusaha. Pemilihan jenis usaha coffee shop ini pun disebabkan hobi dan kegemarannya terhadap kopi. Bapak Andika ingin kegemarannya tersebut dirasakan di coffee shop melalui menu makanan dan minuman, pelayanan, hingga hal kecil lainnya dapat ditemukan di coffee shopnya sendiri. Beliau juga berharap apa yang sekiranya tidak didapatkan di coffee shop lain, dapat ditemukan di Petrodollar.
Kedepannya, Petrodollar merencanakan sedikit perubahan untuk kafenya, namun tidak ingin secara signifikan berubah, akan tetap sesuai dengan ciri khas awal yang ada. Selanjutnya, owner mengungkapkan tidak ada rencana untuk penambahan cabang baik di Kota Lhokseumawe maupun Banda Aceh, namun pertimbangan untuk pembukaan cabang diluar Aceh telah menjadi pertimbangan.
Terakhir, Bapak Andika menyampaikan nasihat teruntuk kaum muda yang ingin memulai membuka usaha.
“Kalau kita ingin memulai bisnis yang paling utama itu tekun,” ujarnya.
Dimana kita harus mengetahui apa yang diinginkan, percaya diri, selalu belajar, dan tetap pendirian dalam upaya membentuk konsistensi. Selain nasihat tersebut, Bapak Andika mengakhiri wawancara singkat dengan pesan teruntuk pengunjung kafe Petrodollar.
“Ingin mengucapkan terima kasih banyak buat yang udah setiap hari kesini, luangin waktunya kesini, terima kasih banyak. Jangan bosan bosan kemari, kalau kita ada salah atau pelayanan yg kurang bagus, mohon dimaafkan. Segala pesan boleh langsung disampaikan saja, kami di petro ini semuanya menerima kritik dan saran,” ujar sang owner sembari tersenyum.
(Perspektif/ Shahira)
Editor : Cut Meisya Salsabila