Darussalam – Para pencinta musik dan tulisan harus tau apa itu jurnalis musik, jurnalis musik ialah pengkritik, penilai dan pelopor media tentang musik baik genre rock, pop, jazz dan lain sebagainya. Kritikan yang dimuat adalah kritik tajam dan cerdas mengenai musik, pertimbangan baik dan buruk terhadap kemampuan seseorang atau kelompok dalam memproduksi sebuah karya musik maupun pertunjukkan. Objek dari kritikan jurnalis musik yaitu fokus pada nada, ritme, harmoni, intensitas, warna suara, interpretasi dan ekspresi. Jurnalis musik kebanyakan adalah penggemar musik dan atau seseorang yang paham betul hal-hal yang berhubungan dengan musik, baik yang didapat dari pengalaman maupun dari latar belakang pendidikan.
Berikut beberapa sosok jurnalis musik yang berpengaruh di industri musik Indonesia :
Harry Lim
Harry Lim adalah salah satu produser dan jurnalis musik jazz yang dikenal media musik di tanah air. Harry rutin menulis ulasan dan reportase soal musik jazz. Ia menjadi inspirasi terbitnya majalah mingguan yang digagas komunitas jazz, Batavia Rhytm Club pada 1940 di Jakarta. Nama majalahnya komunitas swing, yang berisikan berita informasi, dan kritik seputar musik jazz. Harry memiliki pengetahuan luas dan koleksi rekaman dengan selera yang tinggi. Namun majalah Swing hanya terbit selama satu tahun karena Harry memilih pindah ke Amerika untuk menjadi produser musik.
Denny Sabri
Denny Sabri merupakan jurnalis dan penulis majalah band rock and roll, majalah musik legendaris yang berjaya di era 1970-an. Majalah ini digagas oleh Denny Sabri, mantan kontributor Majalah Diskorina yang bekerja sama dengan Toto Raharjo.
Di puncak kejayaannya, Aktuil -majalah yang digagas oleh Denny Sabri- dicetak 100 ribu eksemplar. Majalah ini sangat mempengaruhi trend musik rock and roll di Indonesia pada zaman itu. Salah satu keistimewaan majalah ini adalah Denny Sabri yang tinggal di Eropa memiliki akses langsung terhadap band rock Amerika maupun Eropa. Pengetahuan musik Denny sangat luas karena ia sangat sering datang ke konser-konser band rock secara langsung.
Denny Sakrie
Danny Sakrie dikenal sebagai penulis dan pengamat musik, ia mengawali karir sebagai penyiar dan direktur radio musik pada 1980-an. Sejak saat itu tulisannya tentang musik banyak dimuat di media lain seperti Hai, Gadis, Sinar Harapan, Suara Pembaruan, dan Republika. Ia langganan diminta berkomentar soal musik genre rock hingga pop. Dari media Republika lahirlah buku Musisiku 1 dan 2 dengan peran Danny sebagai editor serta penulis. Buku Musisiku 1 dan 2 ini memuat perjalanan musik Indonesia dengan para tokoh dibelakangnya.
Amir Pasaribu
Amir pasaribu mulanya adalah seorang komposer musik, tetapi ia lelah melihat perkembangan dunia musik yang serba tak menentu di tahun 1950-an. Lalu ia menuangkan keresahan pikirannya ke dalam bentuk tulisan.
Tulisan-tulisannya kebanyak tidak dimuat di majalah khusus musik, tetapi majalah kebudayaan dan sastra yang bergengsi pada masa itu. Tulisannya tersebar di majalah-majalah seperti Siasat, Mimbar Indonesia, Zenith, dan Aneka. Ia juga menulis sebuah buku berjudul Analisis Musik Indonesia yang berisikan sejarah dan analisis musik di Indonesia serta berisi petuah untuk menanamkan kesadaran memberi tempat yang layak untuk musik.
Itulah dia empat jurnalis musik Indonesia yang jarang diketahui, meski raga mereka cenderung terlupakan namun karya-karya jurnalisik mereka tetap abadi. Bagi kalian yang menyukai, memahami musik dan gemar menulis sangat baik untuk turut mengikuti jejak tokoh-tokoh di atas dengan berkecimpung dalam dunia jurnalisme musik, dan turut memberikan ulasan, dan kritik yang membangun agar industri musik di Indonesia dapat lebih berkembang lagi.
(Perspektif/ Taufik)
Editor : Dinda