Darussalam – Office Of International Affairs (OIA) sukses membuka kegiatan 6th International Food Festival (IFF) 2023. Wakil Rektor I Universitas Syiah Kuala (USK) Prof. Dr. Ir. Agussabti M.Si membuka kegiatan 6th International Food Festival secara resmi dan simbolis pada Minggu, 09 Juli 2023 di halaman Gedung AAC Dayan Dawood USK. Selain Prof. Dr. Ir. Agussabti M.Si, acara opening ceremony 6th IFF 2023 juga dihadiri oleh Prof. Dr. Mustanir, M.Sc selaku Wakil Rektor III USK, Prof. Dr. Ir. Taufiq Saidi., M. Eng., IPU selaku Wakil Rektor IV USK, Prof. Ahmed Martada bin Mohammed selaku President Of Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT), Dr. Muzailin Affan M.Sc selaku Ketua OIA USK, Cut Nurmarita S.E.,M.M selaku sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, dan juga beberapa civitas academica di lingkup USK.
IFF merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh OIA USK sejak tahun 2016. Kegiatan kali ini dilangsungkan selama tiga hari berturut-turut terhitung sejak Minggu, 09 Juli 2023 hingga Selasa, 11 Juli 2023 mendatang. IFF Tahun ini mengusung tema “Spicing Up The World : Promoting Global Food Heritage To Embrace Harmony dengan tagline Come For The Food, Stay For The Fun“. Sara Yunis selaku Ketua Panitia 6th menyampaikan bahwa festival ini adalah wadah di mana semua stan negara yang akan menjual makanan ada di dalamnya, sehingga kami mengambil tema “Spicing up the world” atau merempahkan dunia.
“Kita juga menyesuaikan dengan Aceh Culinary Festival (ACF) dengan mengangkat tema rempah di tahun ini dikarenakan kita juga berkolaborasi dengan mereka,” tutur Yunis.
IFF tahun ini juga melakukan kolaborasi dengan IMT-GT selaku organisasi yang menghimpun tiga negara yaitu, Indonesia, Malaysia dan Thailand. Dengan adanya kolaborasi ini membuat perbedaan jauh dan semakin memeriahkan festival di tahun ini. WR III USK menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bukti adanya sinergi antara beberapa pihak, diantaranya adalah IMT-GT dan IFF, pada awalnya sama-sama terpisah namun kini menjadi sebuah ajang kolaborasi.
“Di sini IMT-GT juga menghadirkan lebih dari 500 mahasiswa dari 12 perguruan tinggi dari negara-negara yang tergabung, yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand. Dan ketika mereka datang juga enjoy ya dengan kondisi di sini dan mereka juga menikmati makanan di IFF ini, di samping banyak alternatif jenis makanan, harganya pun juga terjangkau kan karena yang menjual kebanyakan mahasiswa,” jelas Prof. Dr. Mustanir., M.Sc.
Selain berkolaborasi dengan IMT-GT, IFF juga berkolaborasi dengan ACF. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Panitia, IFF merupakan pra-event sekaligus pembuka kedua acara, IFF dan ACF. Lalu kemudian akan ditutup dengan ACF.
“Dari awal memang nuansa internationalnya terasa sekali. Ini menjadi hal yang bagus, bahwasanya event ini dapat menjadi jembatan untuk kita mengajak para adik-adik mahasiswa lebih mengenal makanan internasional dan bisa mendorong minat mereka juga untuk mengeksplor dunia. Jadi bukan hanya ingin merasakan makanannya tapi juga mau ke negaranya. Harapannya semoga IFF dapat menjadi agenda rutin yang dipaketkan dengan dies natalis. Dan lebih banyak partisipasi dari berbagai negara,” pungkas Ketua OIA.
(Perspektif/ Dea dan Novi)
Editor : Dinda