BeritaFeatures

MUI Keluarkan Fatwa Haramkan Mudik, Nasib Kue Lebaran Gimana?

×

MUI Keluarkan Fatwa Haramkan Mudik, Nasib Kue Lebaran Gimana?

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi : AYu Khatijah
Ilustrasi : team Grafis/Perspektif

Darussalam – Wabah virus corona kini telah mengubah wajah dunia, tak terkecuali juga di negara kita ini. Kurva penyebaran virus corona pun terindikasi semakin hari semakin menunjukkan peningkatan korban. Dilansir melalui laman Worldmeters pada Sabtu (11/4/2020), di Indonesia saat ini sudah tercatat 3842 orang positif terinfeksi virus corona, dan 327 sudah meniggal.

Meninjau hal ini, pemerintah tak cuma diam berpangku tangan saja. Mulai dari social distancing yang meliburkan banyak kegiatan hingga diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di beberapa daerah pun tak luput diupayakan untuk menekan jumlah penyebaran virus yang rasanya cukup mengkhawatirkan.

Tak kalah mengejutkan dari sekian banyak regulasi yang dicanangkan. Usaha keras untuk mengurangi dampak yang terjadi saat ini juga rencananya akan dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan mengeluarkan Fatwa tentang haram untuk melakukan mudik pada tahun ini. Fatwa yang awalnya disarankan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona yang semakin hari semakin memuncak. Fatwa ini juga terpantau sudah didukung oleh Wakil Presiden, K.H Ma’ruf Amin.

Fatwa yang hendak disahkan ini bukan dibentuk asal-asalan tanpa alasan, mengingat tiap hendak lebaran arus mudik selalu memuncak, juga virus corona kian merebak maka fatwa ini merupakan urgensi yang memang harus segera diputuskan.

Penulis pribadi berpendapat bahwa pengeluaran fatwa tersebut merupakan hal krusial yang harus segera diputuskan, sebab fatwa ini nantinya akan mempertaruhkan banyak jiwa, selain itu jika benar terjadi, pastinya bulan Ramadhan tahun ini akan berbeda seperti yang biasa kita lakukan dari tahun ke tahun. Tradisi yang kita tunggu ketika lebaran misalnya, selalu ada hidangan kue lebaran yang kita santap bersama keluarga besar,  juga bersilaturahmi kembali dengan orang jauh setiap tahun ke tahun.

Maka apabila mudik masih saja dilakukan, apalah arti kue lebaran, jika pulang kampung malah jadi pesakitan.(Jamal/Refdi)

Editor : Cynthia Ramadhani