Darussalam – Inbound Mobility yang mengangkat tema “Meusahoe Meusyedara, Menjejak Warisan Nusantara, Explorasi Kebudayaan Aceh” sukses digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Inkubator sebagai tuan rumah untuk acara Inbound Mobility ini yang berkolaborasi dengan Universitas Utara Malaysia (UUM). Opening ceremony dilangsungkan di Balai Sidang Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) pada Sabtu (1/4/2024). Berlangsung meriah, acara ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor III Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USK, Bapak Prof Dr. Mustanir, M.Sc.
Dalam pelaksanaannya, acara ini mulai diselenggarakan dari tanggal 1-7 Maret 2024. Berangkat dari kegiatan pertamanya opening ceremony, dilanjutkan dengan talk show yang turut diisi oleh beberapa dosen FEB USK, dosen UUM serta para mahasiswa. Sebagai penyempurna acara, kegiatan ini disusul dengan aktivitas city tour sebagai wadah pengenalan kebudayaan Aceh kepada seluruh peserta kegiatan. Sebagai wujud cinta lingkungan, kegiatan ini juga diiringi dengan pengabdian di Pantai Alue Naga berupa pembersihan bersama di daerah pantai dan sekitarnya.
Adapun yang melatarbelakangi acara ini adalah sebagai wadah silahturahmi yang merupakan kunjungan balasan UUM kepada UKM Inkubator. Pada November 2023 lalu, UKM Inkubator juga sudah melakukan kunjungan ke UUM dengan tujuan mempelajari kewirausahaan. Universitas Syiah Kuala menjadi salah satu universitas pertama yang dikunjungi oleh UUM dalam program terbaru mereka, yaitu menjalin kerjasama dengan beberapa universitas di luar negeri. Kegiatan kunjungan ini juga merupakan salah satu program dari Rakan Siswa Yadim yang merupakan Lembaga Dakwah Kampus UUM. Oleh karena itu, para mahasiswa UUM juga turut berpartisipasi pada pembelajaran di USK atau disebut dengan sit-in.
Meskipun terselenggara dengan baik, acara ini tentunya tidak luput dari beberapa kendala yang menyebabkan beberapa masalah teknis, salah satunya adalah miskomunikasi. Komunikasi antar kedua belah pihak seutuhnya memanfaatkan jaringan online seperti zoom meeting dan google meet, hal tersebut menyebabkan beberapa informasi tidak tersampaikan secara sempurna, ditambah lagi dengan nomor telepon yang berbeda antar kedua negara, karena meski via telepon, komunikasi antar kedua belah pihak tidak sepenuhnya memadai. Bukan hanya itu, dari pihak maskapai penerbangan Malaysia juga mengalami delay sebanyak tiga kali. Sehingga jadwal pembukaan yang mulanya hari Sabtu harus diundur pada hari selanjutnya.
“Semoga silaturahmi antar kedua belah pihak tetap terjalin sampai kapan pun dan juga semoga ke depannya kita bisa membuat program seperti ini lagi dan acara-acara yang lebih baik serta menarik,” ujar Teuku Hanif Rayyan Abira selaku Ketua Panitia Inbound Mobility.
Pesrpektif (Atika/Edba)
Editor : Yulisma Mahbengi