Darussalam (16/2) – Perdana diselenggarakan, Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) sukses melaksanakan Orienteering Training yang dihadiri oleh puluhan peserta mulai dari para pelajar hingga Komunitas Pecinta Alam. Kegiatan ini diadakan pada hari Rabu, 15 Februari 2023 di lantai dua Rumah Kaca Gelanggang, Universitas Syiah Kuala. Tema yang diangkat pada kegiatan kali ini ialah “Introduce, Up-skill, Winner”. Introduce sebagai cerminan acara hari ini yaitu sebagai bentuk pengenalan olahraga orienteering, Up-skill sebagai penyisihan atlet untuk mengikuti perlombaan, dan Winner yang artinya juara. Acara ini adalah acara perdana FONI untuk mensosialisasikan olahraga orienteering kepada masyarakat di wilayah Aceh.
Orienteering Training sendiri merupakan olahraga yang membutuhkan kemampuan fisik dan navigasi yang baik. Cabang olahraga orienteering ini mulai dideklarasikan pada tahun 2021 dan pada akhir 2022 mulai di bentuk kepengurusannya. Olahraga ini tergolong baru di Aceh sehingga butuh sosialisasi terkait pengenalannya. Berangkat dari hal ini, FONI bersama dengan sejumlah Komunitas Pecinta Alam membentuk kegiatan training yang akan dilaksanakan pada Mei 2023.
Kegiatan pengenalan orienteering training ini resmi dibuka oleh Wakil Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), Drs. Bachtiar Hasan., M.PI. Beliau turut menyampaikan rasa senangnya atas pelaksanaan kegiatan orienteering bersamaan dengan peresmian kepengurusan FONI di masing-masing daerah Provinsi Aceh. Dalam pidatonya, Bapak Drs. Bachtiar Hasan., M.PI turut menegaskan keseriusannya dalam mendampingi FONI melebarkan sayapnya sebagai cabang olahraga baru. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Topografi Militer, Kapten Joh Harahap. Beliau mengungkapkan bahwa KODAM siap membantu dalam memfasilitasi kegiatan orieentering ini ke depannya apabila dibutuhkan.
Ketua FONI Aceh yang diwakilkan oleh Abdul Mukti berharap agar ke depannya olahraga orieentering lebih dikenal oleh masyarakat Aceh.
“Secara umum kita gambarkan bahwa FONI khususnya Provinsi Aceh, kita ingin masyarakat Aceh kenal dengan olahraga orienteering seperti ketika kita mengenal olahraga sepak bola,” ujar Abdul Mukti, S.Pd.
Kegiatan ini disambut dengan antusias tinggi dari para peserta terutama para pelajar yang baru pertama sekali mendengar olahraga orieentering ini. “Orienteering ini cocok bagi mereka yang suka alam, namun saya juga tertarik untuk menjadi bagian dari mereka,” ujar salah satu peserta orieentering yang berasal dari Lab School Universitas Syiah Kuala.
Ditutup dengan pembacaan doa, rangkaian kegiatan pengenalan Orieentering Training pada hari ini resmi berakhir. Muhammad Zaiyan Maulana selaku ketua panitia kegiatan, mengungkapkan rasa senangnya atas kesuksesan acara hari ini.
“Alhamdulillah kegiatan kita berjalan sukses sesuai dengan rundown kegiatan yang telah dibuat dan ditetapkan bersama FONI Aceh. Acara kali ini juga mendpatkan banyak sambutan dari para pejabat tinggi Aceh,” tutup Muhammad Zaiyan Maulana mengakhiri wawancara dengan jurnalis LPM Perspektif FEB USK.
(Perspektif / Cahya & Habib)
Editor: Astri