Darussalam – Donor darah adalah kegiatan mulia yang dilakukan secara sukarela untuk menyumbangkan darah kepada mereka yang membutuhkan. Dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Universitas Syiah Kuala (USK), Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) USK bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) menyelenggarakan seminar bertajuk “Give Blood, Give Hope”. Acara ini berlangsung pada Kamis (28/11/2024) di Gedung Flamboyan USK. Seminar dihadiri oleh mahasiswa USK, anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), serta rekan-rekan dari KSR-PMI USK. Narasumber utama dalam acara ini adalah Ibu dr. Syarifah Nurakmal, MKM.
Seminar dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars PMI, dan pembacaan 7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Acara dilengkapi dengan sambutan dari Komandan KSR-PMI USK, perwakilan PMI Kota Banda Aceh, serta perwakilan dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan USK.
Komandan KSR-PMI USK, Ahmad Roja’i, menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya donor darah serta meluruskan berbagai isu yang beredar, termasuk tuduhan bahwa PMI memperjualbelikan darah.
“Seperti yang telah dijelaskan oleh pemateri, tidak ada praktik jual beli darah. Biaya yang dikenakan merupakan biaya pengolahan darah, seperti penggunaan kantong darah, jarum suntik, dan operasional lainnya. Hal ini juga telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan,” jelas Roja’i.
Dalam paparannya, dr. Syarifah Nurakmal, MKM., dengan tegas membantah tuduhan jual beli darah. Beliau menjelaskan bahwa sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.01/Menkes/504/2024, biaya pengganti pengolahan darah (BPPD) ditetapkan sebesar Rp490.000,00 per kantong. Biaya tersebut mencakup pengelolaan darah, penggunaan kantong darah, serta berbagai kebutuhan operasional.
Selain seminar, acara ini juga dimeriahkan dengan kegiatan donor darah yang berlangsung di lapangan samping Gedung Academic Activity Center (AAC) Prof. Dr. Dayan Dawood. Kegiatan ini menyediakan door prize untuk para pendonor sebagai bentuk apresiasi dan untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam mendonorkan darah.
Ahmad Roja’i berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan minat mahasiswa USK untuk mendonorkan darah. Dalam wawancaranya bersama Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Perspektif Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USK, ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini KSR-PMI USK telah berhasil mengumpulkan 900 kantong darah. Namun, jumlah tersebut masih jauh dari jumlah total mahasiswa yang ada di USK.
“Saya berharap setelah kegiatan ini semakin banyak mahasiswa yang tergerak untuk mendonorkan darah. Saat ini kami telah mengumpulkan 900 kantong darah, tetapi itu masih jauh dari jumlah mahasiswa USK. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang,” tutupnya.
(Perspektif/ Aisyah dan Laura)
Editor: Yulisma Mahbengi