Darussalam – Mengawali sepekan di tahun 2019, Indonesia disambut dengan nilai tukar rupiah yang semakin menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Hal ini menempati trending teratas di jagad Twitter Indonesia, Senin (7/1/2019) pukul 15.00 WIB.
Dilansir dari Reuters, dollar AS sempat tercatat di level Rp13.990. Ini merupakan level terendah rupiah terhadap dollar setelah sebelumnya stagnan di level sekitar Rp14.000. Namun, angka tersebut tak berlangsung lama. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Senin (7/1/2019), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp14.177,8.
“Mungkin akibat dari shutdown-nya pemerintah AS yang membuat pelaku pasar beralih ke emerging market, ini bisa jadi berita bagus untuk para investor” pungkas Muammar Iqram, mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan Unsyiah saat ditanyai pendapatnya.
“Kalau dari segi impor, hal positifnya bisa memikat para investor, barang yang kita beli relative murah. Kalau dari segi ekspor, pengusaha lebih baik mengurangi ekspor dan menjual produknya di dalam negeri.” Tambah Iqram.
Bank Indonesia menyebut penguatan ini terjadi karena mulai meningkatnya kepercayan pelaku pasar terhadap perekonomian di Indonesia. Selain itu juga karena mulai bekerjanya mekanisme pasar keuangan Indonesia.
Mengutip Kontan.co.id, kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan bahwa penguatan rupiah merupakan kelanjutan dari pertahanan rupiah yang sudah berlangsung sejak minggu lalu. Selain itu, saat ini keadaan pasar Negara maju, seperti Amerika Serikat, sedang mengalami masa sulit. Negosisasi dagang antara China dan Amerika Serikat juga menjadi faktor eksternal lainnya. Hal ini tentu turut mendorong penguatan rupiah di Indonesia. (Mev)