Darussalam – Memulai karyanya melalui komik strip, Julian Syahputra El Islami berhasil mengembangkan bakatnya ke dunia animasi digital. Bermula saat semasa kuliah beliau mulai aktif mengasah dan menggunakan bakat serta hobi menggambar yang dimilikinya sedari kecil untuk membantu perekonomian keluarga dan membiayai kuliahnya dengan cara membuka jasa lukis wajah atau vector di sela waktu luang yang dimilikinya. Tak hanya itu, beliau juga sempat bekerja di sebuah usaha percetakan sebelum akhirnya keluar dan mulai menjadi komikus dengan komik strip yang popular saat 2015 silam. Namun, semasa menjadi komikus ia tetap melakukan beberapa pekerjaan lain disampingnya.
Terinspirasi dari komik daring Tahilalats yang sudah lebih dulu popular. Beliau mulai menciptakan karakter komiknya dengan menggunakan diri sendiri sebagai inspirasi. Julian Syahputra sendiri memanglah orang yang humoris, terlihat saat tim Perspektif menemuinya, kami mendapat ilmu serta hiburan dari dirinya. Tak heran beliau bisa menciptakan karakter-karakter dan cerita yang menghibur. Visual karakternya memang tidak realistis tapi itulah yang menjadi keunikannya. Tokoh karakterpun terus bertambah seiring berjalannya waktu, dan inspirasi cerita dari komiknya adalah selingan dari kehidupan nyata di Aceh. Setelah 4 bulan beliau berkarya secara mandiri kemudian ada sebuah tawaran dari penerbit komik. Meski hasilnya belum bisa sepenuhnya mencukupi kebutuhan hidup.
Sengklekman adalah komik dan animasi popular yang menghibur dengan sirat pelajaran hidup yang dibawakan karakter-karakter di dalamnya seperti Ian, Thaleb, Ani, Karmila dan banyak lagi tokoh lainnya. Sengklekman tentunya tontonan yang cocok untuk segala usia, memang itulah yang diharapkan sang animator. Sang komikus sendiri adalah orang yang gemar mengulik dan menggali ilmu, dan ilmu yang didapatkannya tentu saja digunakan untuk memperbaiki kualitas karyanya.
Mulanya Sengklekman tidak langsung memiliki banyak penggemar, beliau memulai promosi dengan orang terdekat seperti teman dan keluarganya. Setelah berhasil di dunia komik, selanjutnya beliau mulai berkarya pada animasi digital dan mengunggahnya di berbagai platform seperti Youtube ataupun IGTV. Seiring berjalannya waktu beliau menyadari bahwa karyanya bukan sekadar animasi, melainkan lebih dari itu yakni bagian dari IP (Intellectual Property) atau yang dikenal juga dengan Kekayaan Intelektual. Pada IP tersebut, kelak beliau mendapatkan royalty dari berbagai platform tempatnya mengirim karya-karyanya, tidak hanya upload di media digital atau media cetak. Sengklekman mulai semakin dikenal dan mulai mengeluarkan merchandise sendiri, melakukan endorse, serta kolaborasi dengan animator lain.
Namun, perjalanan sang animator dengan karya Sengklekmannya tidaklah berjalan mulus, masalah dan hambatanpun turut menemani karirnya, seperti saat 2020 silam, karya media Sengklekman terkena hack 2 kali yang menyebabkan algoritma media berkurang selama 4 bulan, masalah tersebut bertepatan dengan ibundanya yang sedang sakit dan kedai sang ibu yang terbakar. Namun, halangan-halangan tersebut tidak membuatnya runtuh, beliau kembali bangkit dan menciptakan banyak karya sehingga pada tahun 2022 ini Sengklekman resmi bergabung dengan Webtoon Indonesia.
Kembali pada masa awal berkarya Julian Syahputra memulainya dengan sebuah device sederhana yang dipaksakan bekerja lebih keras sebelum akhirnya mendapat modal lebih dan memperbarui device sebagai sarananya berkarya. Tak hanya itu, kini Sengklekman sudah memiliki tim untuk membantunya, mengingat pekerjaan yang dimiliki media ini semakin banyak dan rumit.
Sang animator pun dahulu pernah turut serta pada suatu lomba dan memenangkannya dengan hadiah yang membantunya berkarya, dimulai sebagai peserta lomba sang animator kini telah mampu dan dipercaya menjadi pemateri beberapa acara, salah satunya acara Mega Hunting yang Perspektif laksanakan tahun ini, karna kami percaya beliau adalah orang yang tepat untuk kami jadikan tempat belajar.
Sejatinya manusia selalu menyukai pujian. Hal itu kiranya yang membuat Julian terus bergerak maju, beradaptasi dengan platform terbaru yang hadir di dunia hiburan daring. Tidak ada penyesalan, hidup adalah proses, tidak ada yang instan semua butuh usaha. Beliau memiliki keinginan animasi Sengklekman bisa diputar di layar lebar, dengan guyon beliau menyampaikan bahwa nanti saat animasi buatan pemuda Aceh masuk layar lebar namun orang Aceh tak bisa menyaksikannya mengingat di Aceh tidak terdapat layar lebar. Saat ini hal lain yang sedang diusahakan sang Animator adalah untuk dapat menjadi dosen di Universitas asalnya yakni Politeknik Negeri Lhokseumawe. Tidak lupa beliau turut serta dalam dunia investasi, agar kelak menjadi penghasilan yang stabil di masa mendatang.
Berkarya dan bekerjalah sedini mungkin untuk mempermudah hidup kedepannya, apapun yang terjadi adalah bagian dari proses. so, nikmati prosesnya. Begitulah kata-kata penutup diskusi singkat dari sang animator kepada peserta Mega Hunting malam itu di sebuah café di tengah kota Lhokseumawe.
(Perspektif/ Harris&Dinda)