Darussalam – Masjid Al-Mizan yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), kini sedang mengalami perluasan tempat dimana pembangunan telah jauh-jauh hari dikerjakan. Namun, hingga saat ini, proses renovasi berjalan cukup lambat dan tak kunjung selesai. Di saat proses belum selesai, Pihak Fakultas malah menjalankan proyek baru yang terletak di tempat parkiran, sebelah pintu masuk FEB Unsyiah.
Kemudian untuk menelusuri hal ini, maka ditemukan beberapa informasi baru berkenaan perihal renovasi Masjid Al-Mizan serta bangunan yang baru-baru ini dikerjaan secara serentak, untuk itu pihak dekanan menerangkan dengan cukup jelas perihal pembangunan ini ketika ditemui di ruang dekanan pada hari kamis (5/3/2020) lalu.
“Untuk saat ini pembangunan Al-Mizan sendiri progresnya kurang lebih sudah mencapai 40%. Kemungkinan untuk tahun ini masih belum bisa jadi sepenuhnya, salah satu penyebabnya adalah dana yang masih belum mencukupi, namun dalam 2 bulan ke depan, kami memfokuskan atap dan lantai sudah bisa digunakan di bagian renovasi. Untuk bangunan yang berada di dekat parkir, kami sedang menuju proses membuat bangunan untuk Magister Akuntansi. Bangunan ini diinisiasi dari ide para alumni, dan bangunan ini memerlukan dana yang besar hingga mencapai kurang lebih 6 Milyar. Namun dana yang ada saat ini masih belum mencukupi dan hanya bisa digunakan untuk membeli perabot-perabot bangunan. Rancangan kami, bangunan mencapai 3 lantai. Jika memungkinkan, bangunan ini kami jadikan untuk seluruh magister yang ada di ekonomi,” Ujar Wakil Dekan II FEB Unsyiah.
Kemudian berkenaan dengan hal ini, rasanya di lain pihak saat renovasi masjid tengah berlangsung, tak sedikit mahasiswa yang merasa terkena dampak dari terbengkalainya bahan bangunan di sekitar kampus. Terbengkalainya bahan bangunan rasanya cukup membuat wajah FEB Unsyiah terdegradasi keindahan serta keasriannya. Tak jarang, akibat hal ini cukup banyak mahasiswa yang tersandung ketika melewati area sekitar renovasi.
”Berbicara pembangunan ini, saya menyarankan agar serpihan-serpihan bangunan yang tidak terpakai sebaiknya dipindahkan ke lokasi yang tidak dijangkau oleh mahasiswa, karena banyak sekali yang merasa terganggu dengan serpihan-serpihan yang ada di dekat masjid salah satunya, serpihan ini juga menganggu kebersihan kampus, dan pandangan juga terganggu melihat peristiwa ini,” Ujar Akbar Eka Prayoga, selaku mahasiswa.
“Saya sendiri juga meresahkan serpihan-serpihan bangunan yang berserakan, karena jika kita tidak fokus saat berjalan dekat serpihan-serpihan bangunan, bisa menyebabkan sebuah insiden yang merugikan kita,” tambah Putri Malikah Selaku mahasiswi di lingkungan FEB Unyiah.
Menanggapi hal itu, Wakil Dekan 2 FEB Unsyiah, Dr. Ridwan Ibrahim, S.E., M.M. mengungkapkan bahwa saat ini barang sisa bangunan tersebut masih bisa digunakan hingga proses renovasi ini berjalan sampai selesai. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan sesiapa saja yang berkegiatan di lingkungan FEB Unsyiah dihimbau untuk berjaga fokus ketika hendak melewati area renovasi.
Kita berharap, bahwa renovasi bangunan ini bisa memberikan dampak positif bagi warga ekonomi serta bisa berjalan dengan baik tanpa menganggu kenyamanan mahasiswa maupun civitas academica di lingkungan FEB Unsyiah. Oleh karena itu, diharapkan kepada pihak fakultas agar menyelesaikan satu-satu bangunan agar bisa berjalan dengan baik. (Refdi/Perspektif)
Editor : Jamaludin Darma