Darussalam– Meski tahun 2021 masih dianggap sebagai tahun penyebaran Covid–19, namun hal ini tidak semena–mena membuat dunia perfilman jatuh terpuruk dari dunianya. Pasalnya, walau di tahun yang serba terbatas ini, industri perfilman masih saja memiliki kesempatan yang sangat luas dalam menjalankan aktivitasnya, seperti kegiatan produksi film baru dan berbagai hal lainnya seputar dunia perfilman.
Semenjak Covid–19 melanda dunia, salah satu hal yang sudah pasti kita rasakan terdapat pada sisi pembatasan sosial, sehingga kita cenderung minim dalam melakukan interaksi sosial hingga berdampak banyaknya waktu yang luang untuk kita jalani sendiri atau hanya sebatas dengan keluarga dekat saja. Oleh karenanya, kita selalu terpikir untuk mencari hal–hal yang menjadi penghibur diri selama berada dalam kondisi di rumah saja. Menonton film merupakan salah satu cara yang sangat tepat dalam kondisi seperti ini. Sebagaimana yang sering kita rasakan, dengan menonton film kita sering merasa terhibur dengan adegan–adegan dalam tontonan tersebut, baik itu dari sudut pandang aktornya yang berperan dengan lihai, atau dapat juga berupa alur cerita yang sangat menarik yang disajikan oleh sang sutradara.
Dari sisi lain, ternyata film tidak hanya bermanfaat sebagai penghibur, lebih dari itu ternyata menonton film memiliki banyak manfaat–manfaat lain salah satunya menjadi sarana belajar hal baru. Melalui sebuah film, banyak hal–hal baru yang dapat kita ketahui baik itu tentang sejarah, budaya atau tokoh tokoh penting yang ada di penjuru dunia. Selain dari itu, menurut Gary Solomon Ph.D, Psikolog dari College of Southern Nevada mengungkapkan bahwa ternyata dengan menonton film, seseorang telah mendapatkan salah satu manfaat terapi (cinematherapy) dalam kesehariannya. Menurutnya saat seseorang menonton film dalam keadaan sendiri di rumah, seseorang bisa menangis, berteriak hingga merenung tanpa mengkhawatirkan opini dan penilaian dari orang lain, film juga memungkinkan orang lain terbawa dalam alur ceritanya dan terkadang kita dapat memperoleh pesan yang terselip dalam cerita tersebut sehingga memberi inspirasi positif untuk perkembangan diri.
Oleh karena itu, sudah seyogyanya kita terus menghiasi kehidupan kita yang dibatasi oleh penyebaran Covid–19dengan cara menambah koleksi perfilman kita, baik itu dengan menonton film luar negeri atau hanya dengan sebatas menonton film buatan dalam negeri saja, hal itu kembali kepada selera kita masing masing, nah pada kesempatan ini kami akan membagikan beberapa rekomendasi film yang tentunya harus kamu ikuti untuk mengisi waktu luangmu di masa pandemi ini.
1. The Father
Di peringkat pertama, diisi oleh film dengan genre drama yang disutradarai oleh Florian Zeller, film ini ditayangkan perdana pada Festival Film Sudance 22 Januari 2020. Film ini berkisah tentang seorang lelaki yang sudah lanjut usia bernama Anthony , ia merupakan pengidap penyakit dimensia, ia tinggal seorang diri di salah satu apartemen di kota London. Putrinya Anne (Olivia Colman) sudah beberapa kali menyewa perawat untuk merawat dan menemani ayahnya, namun sayangnya Anthony selalu menolak dan bersikap keras bahwa ia dapat merawat dirinya sendiri.
Suatu hari Anne berkunjung untuk mengunjungi ayahnya yang kabarnya ada terlibat sedikit cekcok dengan perawat pribadinya. Ayahnya menuduh sang perawat sudah mencuri arloji miliknya, namun Anne tidak semena–mena percaya dengan tuduhan ayahnya, sehingga membuat Anne berfikir untuk mengecek tempat biasa ayahnya menyimpan barang. Ternyata benar saja, ayahnya hanya lupa dimana meletakkan barang tersebut, meski demikian Anthony tetap saja menyalahkan perawat yang bernama Angela. Hal tersebut sebenarnyadilakukan anthony guna membuat sang perawat tidak nyaman tinggal bersamanya dan dapat segera meninggalkan rumahnya.
Saat kondisi mulai tenang, Anne mencoba berbicara dengan ayahnya. Ia menyampaikan bahwa ia akan segera pindah ke Paris bersama dengan suaminya, oleh karenanya dia akan mencoba mencari perawat yang baru untuk sang ayah. Anthony merasa sedih dengan kabar tersebut, di lain sisi dia tetap saja menolak untuk dijaga oleh perawat, ia kerap lupa dengan sesuatu termasuk lupa dengan suami dari anaknya sendiri, dan yang lebih parahnya Anthony sampai lupa dengan putri kesayangannya sendiri disebabkan penyakit yang dideritannya.
2. Judas And The Black Messiah
Film ini menceritakan kisah nyata Fred Hampton dari Partai Black Panther, dan infliltrasi partai oleh William O’Neal atas nama FBI. Film ini pun mengalami sukses besar dan dinominasikan untuk enam Oscar termasuk film terbaik dan skenario asli terbaik.
Film ini berkisah tentang Black Panther. Black Panther sendiri adalah organisasi Black Power dengan misi melindungi komunitas kulit hitam dari brutalitas aparat, meski awalnya tujuan pembentukan organisasi ini untuk pasukan tempur dan pengawas. Seiring berjalannya waktu, organisasi ini terus mengalami penyebaran fungsi sampai kepada misi kesehatan, pendidikan dan lainnya.
Sayangnya tidak semua orang dapat menerima organisasi ini khususnya oleh pihak FBI. Mereka menganggap Black Panther sebagai organisasi berbahaya, oleh karnanya FBI terus berupaya mengirim mata–matanya ke dalam organisasi tersebut guna dapat menyelesaikan permasalahan ini.
3. Nobody
Film ini dibintangi oleh Bob Odenrik, ia berperan sebagai seorang ayah dengan masa lalu yang sangat kelam. Namun hidupnya telah berubah jauh, dia telah menjadi pria yang normal. Di suatu hari rumahnya dimasuki oleh sekelompok pencuri, ia menyadari hal tersebut tetapi ia lebih memilih untuk berdiam diri seolah–olah tidak mengetahui ada pencuri yang sedang beroperasi di rumahnya. Ia melakukan ini karna tidak mau masa lalunya terungkit kembali, ia takut jika ia mampu melawan pencuri tersebut, keluarganya akan curiga dengan dirinya yang memiliki kekuatan yang lebih dari yang keluarganya perkirakan. Meski ia merasa sangat geram dalam keadaan seperti itu, ia tetap saja menahan dirinya sambil membiarkan pencuri tersebut mengambil barang–barang miliknya.
Puncak kemarahannya terjadi ketika ia sedang menumpangi sebuah bus umum. Ada sekelompok pria yang melakukan pelecehan kepada seorang wanita, ia tidak bisa terima dengan keadaan tersebut sehingga disitulah ia melampiaskan emosinya kepada kelompok pria yang melakukan pelecehan kepada wanita tersebut.
4. Qarantine Tales
Film Quarantine Tales merupakan hasil karya dari 5 sutradara yang bercerita tentang kehidupan yang dialami selama masa pandemi, meskipun ceritanya berbeda–beda, film ini memiliki satu persamaan yaitu tentang segala emosi saat masa terisolasi di masa seperti ini.
Cerita–cerita tersebut dirajut oleh banyak karakter yang mengalami keterpisahan dengan keluarga, berpisah dengan masa lalu, terpisah dari teman dekat, bahkan terpisah dengan identitas dirinya sendiri.
5. Preman in Love
Film ini hadir dengan genre drama komedi yang diperankan oleh beberapa aktor dan aktris ternama di Indonesia, seperti Tora Sudiro, Vincent Rompies, dan Fanny Fabriana .Tora Sudiro berperan sebagai Sahroni yang merupakan preman desa Demolong di kaki Gunung Sumbing.
Sahroni jatuh cinta dengan Rini, anak pak lurah yang ternyata telah dijodohkan dengan Raden Mas Pono. Persaingan pun dimulai, masing–masing dari mereka mulai memperjuangkan cinta mereka. Namun ayah Rini memberi satu syarat untuk mereka berdua, siapa di antara Sahroni dan Raden Mas Pono yang berhasil menjadi seorang kepala desa, maka akan menjadi suami dari putrinya yaitu Rini.
Sahroni dan Pono mulai menyiapkan kampanye untuk menjadi kades Demolong. Lalu siapakah yang menang dalam pemilihan tersebut? Dan siapakah yang berhasil merebut hati Rini?
Nah, itulah deretan beberapa film yang dapat menjadi referensi dan menjadi koleksi perfilman kamuselama pandemi Covid–19 ini. Semoga dengan menonton film ini, dapat memberi banyak dampak positif kepada kita dan dapat menjadi media penghibur kita dalam menjalankan pembatasan sosial ini.
(Harris/Perspektif)
Editor: Jannah