Darussalam – Sekitar dua bulan lalu, plafon Gedung Sekretariat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) mengalami kerusakan parah. Kerobohan plafon ini disebabkan oleh bocornya atap seng yang mengakibatkan air hujan meresap ke plafon gypsum, tepat di atas tangga lantai dua gedung tersebut. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan mahasiswa akan keselamatan mereka saat beraktivitas di dalam gedung.
Wakil Dekan Sumber Daya dan Keuangan FEB USK, Murkhana, dalam keterangannya menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan dekan fakultas untuk mengidentifikasi fasilitas-fasilitas yang membutuhkan perbaikan, termasuk gedung sekretariat mahasiswa yang terdampak. Menurutnya, perbaikan gedung ini akan menjadi salah satu prioritas dalam Rapat Kerja Universitas yang akan diadakan pada Oktober mendatang.
“Pemeliharaan gedung sekretariat mahasiswa sudah direncanakan akan diusulkan dalam Rapat Kerja untuk anggaran tahun 2025. Saat ini kami merencanakan terlebih dahulu, kemudian dianggarkan, baru dilakukan rehabilitasi,” jelas Pak Murkhana.
Namun, Beliau mengatakan bahwa meskipun situasi ini tergolong darurat, perbaikan tidak bisa dilakukan dengan segera karena keterbatasan anggaran. Dan proses perencanaannya juga tidak instan.
“Jika tidak ada anggaran yang tersedia saat ini, perbaikan sementara pun sulit dilakukan,” tambahnya.
Kondisi plafon yang roboh ini dianggap menjadi ancaman serius bagi keselamatan penghuni gedung, terutama jika kerusakan semakin meluas. Oleh karena itu, Murkhana menyatakan bahwa pihak fakultas akan segera mengajukan surat resmi kepada rektorat untuk mempercepat proses penanganan.
Di sisi lain, Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FEB USK, Bagus Sunata, berharap agar kampus dapat merespons persoalan ini dengan lebih cepat.
“Kami berharap masalah seperti ini bisa diselesaikan segera tanpa harus menunggu sampai tahun depan, mengingat risiko bahaya yang bisa terjadi, dengan cuaca Banda Aceh yang sering hujan belakangan ini,” ungkapnya.
Mahasiswa berharap adanya tindakan cepat dari pihak universitas untuk mencegah kejadian yang lebih buruk dan menjamin kenyamanan serta keselamatan dalam menggunakan fasilitas kampus. Dengan proses perbaikan yang memerlukan waktu dan anggaran, mahasiswa mengharapkan perencanaan yang matang dan optimal demi menjaga keselamatan dan kenyamanan bersama dalam jangka panjang.
(Perspektif/Al)
Editor : Cut Meisya Salsabila