Darussalam – Ciri khas dari band ialah memiliki sebuah merchandise yang dibuat secara orisinal oleh label maupun band itu sendiri. Hal menonjol di sebuah merchandise merupakan nama band, album rilis, single dan cover album. Di zaman sekarang sering ditemukan bootleg pembajakan atau biasa disebut bootleg, dengan semena-mena oleh oknum yang mudah memperjualkannya dengan harga mahal. Hal ini menyebabkan kerugian band yang mempunyai merch seputar hal tersebut, banyak yang beranggapan bahwa merch bootleg mudah ditemukan dari pada merch resmi. Namun, tetap saja itu merugikan orang lain. Ada beberapa band yang mempermasalahkan terkait pembajakan ini salah satunya adalah “THE PANTURAS”. Mereka mengeluhkan sebuah akun Tiktok yang menjual merch bootleg atau bajakan. mereka pun menuangkan keluh kesahnya di akun X official.
“Bootleg gini ada terus ya, semoga pelakunya diberi hidayah dan segera dapat rejeki dengan cara cara yang lebih berkah. Kalian yang beli bukan dari platform resmi kami atau partner resmi kami, kami tidak bertanggung jawab atas kualitas yang didapat,” tulisnya.
Hal ini menarik perhatian banyak penggemar skena musik. Banyak yang bersimpati dan memberikan dukungan kepada The Panturas. Seruan untuk membeli merchandise band yang orisinal. Salah seorang visual di Institut Teknologi Telkom, Purwokerto sempat mengatakan Bahwa industri merchandise menempati porsi terbesar dalam menghidupi suatu band. Di luar ekonomi, melalui merchandise pulalah suatu band bisa berinteraksi dengan penggemarnya. Hal tersebut dikatakan oleh pengamat pada sesi diskusi di Music Merch Festival 2023.
Sementara itu, ada beberapa penggemar musik yang menyebutkan ada tiga golongan orang yang membeli merchandise band bootleg :
Pertama, orang yang membeli merch bootleg dikarenakan ia poser (ikut-ikutan, atau mungkin tidak tau nama band atau lagunya, hanya saja ingin memakainya). Kedua, karena tidak sengaja atau ia mau membeli orisinal namun telah sold out. Ketiga, karena suka ilustraainya.
Cara membedakan merchandise orisinal dan bootleg :
- Merch Asli memiliki logo label di bawah baju, sedangkan bootleg tidak memiliki logo labelnya.
- Merch Asli memiliki desain dan ilustrasi yang terlihat simple dan rapi, bootleg memiliki desain dan ilustrasi yang berantakan dan terlihat semak.
- Merch asli dijual di media resmi atau mereka kerja sama dengan toko merchandise band official, dan bootleg dijual secara pasaran di platform secara acak.
Tidak hanya band lokal, band luar juga memperjualkan merchandise bootleg. Karena ada beberapa band luar yang tidak membuat merch sendiri seperti Fugazi, AC/DC, Nirvana, dan Pantera. Band tersebut tidak membuat merchandise, jika ada itupun bootleg buatan penggemar atau dijual di pasaran. Di sini lah hak cipta diperlukan, sehingga jika ada yang membajak bisa dikenakan denda atau membayarnya ke band terkait. Sepatutnya belilah merchandise orisinal di toko yang menjual khusus merchandise asli. Di indonesia banyak sekali industri merchandise orisinal, namun tertutup oleh oknum yang menjualnya secara thrifting maupun melalui platform Tiktok yang menjual barang secara tidak resmi.
(Perspektif/Taufik)
Editor : Cut Meisya Salsabila