Puisi

Darah dan Luka di Jalan Kehidupan

×

Darah dan Luka di Jalan Kehidupan

Sebarkan artikel ini
Illustrations by Ashley Mackenzie

Suara yang menancap di pikiran

Bagaikan jarum yang menusuk tuk melukai

Hanya bisa diam dan merasakan

Tanpa tahu apa yang harus di lalui

 

Jalan demi jalan yang di lewati

Dengan kaki yang terus mengalir darah

Suara tawa penghinaan yang menghampiri

Merusak kaki yang mencari suatu arah

Terkunci di dalam genangan darah

Dengan hanya membawa pikiran zalim

Udara dingin yang datang dengan kejam

Bagai menebas jiwa-jiwa yang rapuh

 

Apa lagi yang harus aku lakukan

Demi mendapatkan sebuah kebahagiaan yang semu

Tidak puaskah dengan darah yang memenuhi cangkirmu

Masih hauskah kalian setelah meminum darah yang berasal dari jeritan

 

Ucapan yang terkunci di tenggorokan

Bagai mencekik dan kehilangan harapan

Apakah sudah cukup membuat kalian pergi menjauh

Agar makhluk lemah ini kembali berkelana menemukan arah

(Perspektif/Akif Abkagasi)