Kami datang dengan gagah menggenggam sebuah kertas
Dengan hati yang siap melampaui pandangan luas
Keberanian ada untuk menerjang harapan
Namun pupus dalam ketidakjelasan
Di saat kami berusaha untuk menjadi yang terbaik
Namun engkau hanya acuh dan menutup mata
Usaha kami yang kau tusuk
Membuang kami yang telah berusaha
Api yang berusaha kami nyalakan
Engkau matikan begitu saja
Memaksa kami berjalan di kelamnya kehidupan
Menepis tangan yang berusaha untuk menggapai cahaya
Bagaimana kami harus berbuat lagi
Mungkinkah kami harus melukai kaki kami
Haruskah sampai mengeluarkan darah
Agar engkau mampu mendengarkan kami yang buta arah
Oh, tuanku
Apakah usaha kami hanya untuk menyenangkanmu
Kami mohon tolong beri tahu kami
Apakah kami hanya menjadi boneka di sini
(Perspektif/Akif)
Editor : Cut Meisya Salsabila