Darussalam – 15 Oktober 2024 telah dilaksanakan Grand Final Olimpiade Ekonomi se-Aceh yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Forum Ilmiah Pembangunan (FIPA) 2024, sukses diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan (Himadipa) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (USK). Acara ini dihadiri oleh 40 peserta terbaik yang lolos dari total 356 peserta. Olimpiade ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan generasi muda Aceh di bidang ekonomi, dengan jumlah partisipan yang terus meningkat sepanjang tahun.
Ketua Panitia, Yazid, mengungkapkan bahwa olimpiade ini adalah bagian dari kegiatan yang mencakup olimpiade se-Aceh dan debat nasional.
“Kami ingin kegiatan ini memberikan dampak positif, khususnya bagi generasi muda Aceh,” ungkapnya.
Berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu yang dilakukan secara daring, tahun ini acara berlangsung secara luring. Proses seleksi melibatkan kerja sama dengan Brain Academy, di mana peserta mengerjakan soal dalam batas waktu tertentu. Peserta dengan nilai terbaik dipilih untuk mengikuti tahap final di Banda Aceh.
Peringkat Grand Final:
- Winda Arlie – SMA Methodist Banda Aceh
- M. Aidil Fitra – SMAN Modal Bangsa
- Melvin Goldy – SMA Methodist Banda Aceh
Yazid juga menyoroti tantangan yang dihadapi panitia dalam menyatukan pendapat dan mengatasi keterbatasan partisipasi beberapa sekolah di seluruh penjuru Aceh. Namun, ia optimis bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan keterbukaan Fakultas Ekonomi dan memberikan peluang pengembangan diri bagi siswa-siswa di Aceh.
Dua peserta, Filza dan Rizki, berbagi pengalaman mereka dalam olimpiade ini. Filza menyatakan motivasinya adalah ketertarikan mendalam terhadap ekonomi.
“Saya sangat bersyukur bisa mencapai grand final. Persaingannya ketat, dan tantangannya adalah soal-soal yang banyak menggunakan bahasa Inggris,” ujarnya.
Ia berharap dapat meraih hasil terbaik dan mendapatkan pengalaman berharga yang bisa membantunya di masa depan.
Rizki mengungkapkan motivasinya untuk meningkatkan keterampilan di bidang ekonomi, “Saya merasa senang bisa masuk final dan tidak menyangka bisa sejauh ini”.
Tantangan yang ia hadapi adalah fasilitas belajar yang kurang memadai di asrama. Rizki berharap dapat ikut lagi di olimpiade ini di masa depan, karena sertifikat yang diperoleh sangat berguna untuk masuk kuliah.
Olimpiade Ekonomi se-Aceh 2024 diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga mendorong kepedulian generasi muda terhadap bidang ekonomi, yang merupakan kunci bagi perkembangan suatu negara. Panitia dan peserta optimis bahwa kegiatan seperti ini akan terus berlanjut dan berkembang di masa mendatang.
(Perspektif /Dania Poeja Margareta Sitorus & Nadira Saskia)
Editor : Yulisma