Darussalam – Geography Sains Fair (GEOSFAIR) kembali digelar oleh Himpunan Mahasiswa Geografi (Himageo) Universitas Syiah Kuala (USK) untuk yang keempat kalinya. Pada Senin, 19 Februari 2024, GEOSFAIR IV dibuka oleh Wakil Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) USK. Opening Ceremony berlangsung di Auditorium Lt. 3 FKIP USK.
Setelah Opening Ceremony acara dilanjutkan dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Dr. Prima Widayani, S.Si., M.Si. Kaprodi Magister Penginderaan Jauh Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Rangkaian kegiatan GEOSFAIR IV berlangsung selama empat hari, dimulai dari Senin, 19 Februari 2024 hingga Kamis, 22 Februari 2024. Dengan mengusung tema “ Be Great Be Fair”, M.Faris Abulkhair selaku Wakil Ketua Panitia GEOSFAIR IV mengungkapkan alasan mengusung tema tersebut karena terbatasnya kompetisi di bidang geografi saat ini.
“Kita berusaha menghadirkan wadah kompetensi yang mencakup semua lapisan, karena kita semua tahu bahwasanya geografi itu biasanya kompetisinya terbatas, hanya diselenggarakan oleh pihak dinas, kita ingin ada wadah lain yang mencakup seluruh elemen, khususnya yang ada di Kabupaten Aceh Besar dan Banda Aceh yang cukup banyak sekolah,” ungkapnya.
Acara seminar nasional juga menghadirkan narasumber hebat, seperti Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Aceh, Bapak Saiful Mahdi, S.Si., M.Sc., Ph.D., Dr. Prima Widayani, S.Si.,M.Si., dan Bapak Fazli, SKM., M.Kes. Ketua Program Studi Pendidikan Geografi, H. Darka Aziz, S.Pd., M.A., berharap kegiatan ini bisa mencerdaskan mahasiswa di era digital.
“Harapannya kehadiran pemateri dapat mencerdaskan anak bangsa, terutama mahasiswa geografi, ketika dihadapkan pada era digital atau digitalisasi,”ujarnya.
Lebih lanjut, Faris juga menyampaikan bahwa narasumber yang dihadirkan pada seminar nasional merupakan para akademisi yang expert di bidang kependudukan, dengan harapan bisa memberikan pemahaman penting terkait isu sosial dan bonus demografi.
“Ketika kita berbicara tentang geografi, maka pasti tidak jauh dengan yang namanya isu sosial dan demografi. Mengingat Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2045, jadi isu-isu yang harus diangkat memang yang berkaitan dengan kependudukan, seperti bagaimana cara meningkatkan SDM, dan memberdayakan SDM. Oleh karena itu, kita menghadirkan narasumber yang memang expert di bidang kependudukan,”lanjutnya.
Selain seminar nasional GEOSFAIR IV juga mengadakan event-event perlombaan yang diikuti oleh sekitar 20 sekolah dan kurang lebih 200 siswa. Faris berharap partisipan bisa lebih terbuka wawasannya terkait dengan apa itu geografi.
“Semoga siapapun yang terlibat dan siapapun yang ikut serta dalam perlombaan pada hari ini dapat memaknai geografi, tidak hanya sekedar pengetahuan tentang fisik saja, tetapi juga sosial dan teknik, di mana itu akan berdampak pada sumber daya manusia kita ke depannya, sehingga geografi tidak hanya dipandang sebagai ilmu yang holistik, tetapi juga komprehensif,” tutup Fariz mengakhiri wawancara.
(Perspektif/Alam, Arief)
Editor: Cut Meisya Salsabila
Acara ini mengundang orang orang yang menginspirasi dan meningkatkan kesadaran kita akan potensi sumber daya alam indonesia