Darussalam – Para mahasiswa aktivis pemberdayaan perempuan yang tergabung dalam komunitas Dara Merdeka sukses menggelar sosialisasi edukasi batasan anggota tubuh di SOS Children’s Village Banda Aceh yang bertemakan “Aku dan Diriku”. Kegiatan ini digelar langsung di SOS Children’s Village Banda Aceh pada Hari Minggu (24/3/2024) bertepatan dengan 14 Ramadan 1445 H. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak SOS Children’s Village berusia 6 sampai 12 tahun serta 15 panitia penyelenggara dari komunitas Dara Merdeka.
Agenda ini merupakan agenda pertama Dara Merdeka yang diselenggarakan pada bulan Ramadan. Ke depannya akan ada banyak lagi kegiatan kemanusiaan, terutama terkait pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, yang akan dilaksanakan.
Vice President Dara Merdeka, Gina, berharap bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Dara Merdeka tersebut dapat memberikan dampak positif bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Kemudian ia juga berharap akan tersampainya edukasi yang dapat diimplementasikan oleh warga SOS Children’s Village terhadap penjagaan anggota tubuh yang sensitif.
“Saya berharap bahwa dimasa mendatang, Komunitas Dara Merdeka dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak, remaja, dan perempuan Aceh, memperjuangkan kesetaraan, pemberdayaan hak, serta mendorong transformasi sosial yang positif menuju kehidupan yang aman, bebas, dan dinamis. Semoga proyek “Aku dan Diriku” ini dapat memberikan pendidikan yang baru dan bermanfaat bagi generasi muda, baik sebagai adik-adik atau kita sebagai orang dewasa,” ujar Gina.
Irwan selaku pembina SOS Children’s Village menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat dan disajikan dengan cara yang sangat menarik.
”Kegiatan hari ini dilaksanakan dengan sangat bagus dan menarik serta sudah memperkenalkan organ-organ sensitif dengan istilah yang sangat mudah untuk dipahami, mengingat seiring perkembangan zaman edukasi seperti ini semakin tabu kita dengar dan kegiatan seperti inilah yang kita butuhkan,” ujar Irwan.
Irwan mengungkapkan kegembiraannya atas komunitas yang masih peduli dengan keberadaan warga SOS Children’s Village.
”Kami memberikan kesempatan kepada siapa saja yang ingin memberikan edukasi di sini, mengingat edukasi yang disajikan oleh kaum muda akan lebih cepat diserap dan tersampaikan tentunya. Mereka merasa sangat senang dikunjungi,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut komunitas Dara Merdeka berharap akan ada banyak lagi tempat yang bisa diajak untuk diberikan edukasi terkait organ-organ reproduksi yang masih dianggap sangat tabu dan kegiatan yang bermanfaat lainnya.
Press release Dara Merdeka
Editor : Nyak Shafika