BeritaKampusOpiniSuara Pembaca

Menjemput Mimpi di Universitas Indonesia Melalui Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

×

Menjemput Mimpi di Universitas Indonesia Melalui Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Sebarkan artikel ini
By : Muhammad Miftah

Darussalam – Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, bahkan Asia Tenggara, Universitas Indonesia (UI) telah lama menjadi impian bagi banyak pelajar di seluruh negeri. Reputasinya yang mendunia, didukung oleh prestasi akademik yang gemilang, lingkungan pembelajaran yang inklusif, serta fasilitas modern dan lengkap, menjadikannya magnet bagi para siswa yang ingin mengukir prestasi di dunia pendidikan. UI tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional sebagai institusi yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas tinggi dengan daya saing global.

Saya Muhammad Miftah, mahasiswa International Accounting Program, berkesempatan mewujudkan impian tersebut melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Pengalaman belajar di UI merupakan salah satu momen berharga dalam perjalanan akademik saya. UI tidak hanya memberikan pelajaran di dalam kelas, tetapi juga banyak pembelajaran hidup yang memperkaya wawasan saya.

Salah satu hal yang langsung terasa berbeda adalah sistem pembelajaran yang diterapkan di UI. Setiap mata kuliah dirancang dengan pendekatan yang spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing subjek. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar saya, tetapi juga mengubah cara saya dalam menyerap dan memahami materi. Interaksi antara dosen dan mahasiswa juga sangat dinamis, di mana kami didorong untuk lebih banyak berdiskusi, bertukar pikiran, dan fokus pada isu-isu aktual. Proses ini menjadikan pembelajaran menjadi lebih hidup dan aplikatif, sekaligus melatih berpikir kritis dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi di dunia nyata.

Program PMM tidak hanya menawarkan pengalaman akademik, tetapi juga berbagai kegiatan nonakademik seperti Modul Nusantara dan kegiatan sosial lainnya. Saya berkesempatan mengenal budaya lokal, khususnya budaya Betawi. Kami mengunjungi berbagai tempat bersejarah, seperti Monumen Nasional, Masjid Istiqlal, Katedral Jakarta, dan Setu Babakan. Di sana, kami diperkenalkan pada kebudayaan Betawi seperti lawakan tradisional, pertunjukan drama, dan seni membatik khas Betawi. Dari kegiatan ini, saya belajar bagaimana budaya Betawi tumbuh dan membentuk identitas masyarakatnya.

Kami juga turut terlibat dalam kegiatan sosial, salah satunya mengunjungi dan berbagi dengan adik-adik di Sekolah Master Depok. Mereka adalah anak-anak yang kurang beruntung secara ekonomi, tetapi memiliki semangat dan mimpi besar. Kegiatan ini memberikan pelajaran berharga tentang empati dan pentingnya kehadiran kita untuk saling membantu sesama.

Selain belajar budaya setempat, saya juga tidak lupa mengenalkan budaya Aceh sebagai budaya identitas saya. Saya sempat mengikuti kegiatan “Sedekah Hutan Bakul Budaya” yang diinisiasi oleh Komunitas Bakul Budaya FIB UI dan Makara Art Center UI dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. “Sedekah hutan bertujuan untuk memuliakan alam, merawat hutan, dan merayakan kekayaan alam Indonesia,” ujar Dekan FIB UI, Dr. Bondan Kanumoyoso. Para peserta diwajibkan mengenakan pakaian adat masing-masing. Pada kesempatan ini, saya mengenalkan budaya Gayo Lues dengan mengenakan baju adat Kain Kerawang Gayo. Busana ini menarik perhatian banyak peserta dan pengamat budaya, bahkan dinobatkan sebagai busana adat terbaik pada kegiatan tersebut. Momen ini menjadi pengingat bahwa sebagai anak muda Aceh, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengenalkan budaya kita kepada masyarakat luas.

Program PMM di UI diikuti oleh sekitar 100 mahasiswa dari berbagai daerah dan latar belakang. Ini menjadi ruang yang luar biasa bagi saya untuk bertukar cerita, pengalaman, serta pengetahuan dengan teman-teman dari seluruh penjuru Indonesia. Slogan “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya” benar-benar mewakili apa yang saya rasakan, karena pengalaman ini tidak hanya memperluas wawasan saya, tetapi juga membentuk sudut pandang baru dalam banyak aspek kehidupan. Pengalaman ini akan selalu saya kenang sebagai salah satu babak terpenting dalam perjalanan akademik dan pribadi saya.

Press Release : Muhammad Miftah

Editor: Nabila Anris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *