Darussalam – Program Percepatan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menyapa mahasiswa S-1 Akuntansi yang sedang menempuh pendidikan pada semester 6. Kegiatan ini mempunyai nama “Info Session Program Fast Track Magister Akuntansi dan Percepatan Masa Studi.” Program ini mempunyai tujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyelesaikan program studi dengan waktu yang lebih singkat, sehingga mereka dapat memulai karier atau pendidikan lanjutan lebih cepat. Terkadang, program fast track dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri yang membutuhkan tenaga kerja terampil dengan cepat, sehingga program ini dapat membantu mahasiswa untuk memasuki pasar kerja dengan lebih cepat sesuai dengan permintaan industri.
“Program ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa S-1 yang sedang duduk di bangku semester 6 yang sudah teridentifikasi mempunyai IPK di atas 3,5. Program percepatan ini memiliki keunggulan dari segi efisiensi waktu dan penghematan biaya, yang mana mahasiswa hanya membayar selama 1 tahun pada semester 3 dan 4 ketika sah menjadi mahasiswa Magister Akuntansi,” ujar Pak Fazli Syam BZ, S.E, M.Si, Ak, CA, CertDA selaku Koordinator Prodi Magister Akuntansi FEB USK, saat memberikan kata pembuka acara tersebut.
Beliau berharap melalui jalur cepat ini, mahasiswa mampu menghasilkan dua gelar sekaligus dalam waktu yang bersamaan, yaitu selama 5 tahun. Program ini mempunyai persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa fast track yang ingin mendaftarkan dirinya di semester depan atau semester 7, yaitu skor TOEFL minimal 477, IPK minimal 3,25, dan wawancara. Magister Akuntansi juga memiliki 4 konsentrasi, yaitu keuangan, manajemen, pemerintahan, dan syariah.
Meskipun program fast track menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa yang memilih jalur ini. Salah satu tantangan utama adalah tingkat kesulitannya yang lebih tinggi. Dalam upaya menyelesaikan program studi dalam waktu yang lebih singkat, mahasiswa harus mengambil beban kursus yang lebih berat, kemudian mengikuti jadwal yang lebih padat, serta meningkatkan tekanan dan tuntutan waktu mereka.
“Fast Track ini dapat membuat mahasiswa makin siap untuk berkompetisi. Namun, jika tidak ada usaha, tidak akan ada enaknya. Menjadi mahasiswa, tidak cukup dengan menjadi pintar, namun harus pintar-pintar. Selain IPK, yang berpengaruh di masa depan adalah sertifikasi, maka dari itu bekali diri dengan sertifikasi oleh Lembaga-lembaga yang diakui,” ujar Ibu Dr. Fifi Yusmita, S.E, M.Si saat menjadi narasumber program ini menyebutkan tantangan yang akan dihadapi oleh mahasiswa ke depannya.
Beliau banyak membagikan pengalaman serta kiat-kiat bagaimana menjadi seorang mahasiswa yang berprestasi. Baginya, Mahasiswa memerlukan manajemen waktu, finansial yang memadai, dan yang paling penting ialah integritas yang tinggi untuk menempuh pendidikan. “If you want to go fast, go alone.” Begitulah pepatah yang disebutkan oleh Ibu Fifi dalam hal menempuh Pendidikan, pepatah ini bisa diartikan sebagai pendekatan di mana seseorang memilih untuk mengejar tujuan akademiknya secara mandiri dan terstruktur.
Beberapa mahasiswa fast track juga turut diundang dalam program ini untuk memberikan testimoni. Mereka merasa bahwa memilih jalur ini telah membawa manfaat yang luar biasa dalam perjalanan pendidikan. Meskipun tantangan yang mereka hadapi tidak sedikit, tetapi prestasi dan kepuasan yang mereka dapatkan saat berhasil menyelesaikan program studi dalam waktu yang lebih singkat adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya. Mereka merasa bahwa pengalaman ini telah memperluas batas-batas kemampuan, mengasah keterampilan manajemen waktu dan ketekunan, dan membuka pintu bagi peluang karier yang lebih cepat. Terlebih lagi, mereka juga merasa bersyukur atas dukungan dan bimbingan dari dosen dan rekan-rekan sejawat yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan ini. Melalui pengalaman ini, mereka telah memahami betapa pentingnya komitmen, ketekunan, dan kerja keras dalam mencapai impian pendidikan mereka.
(Perpektif, Syifani)
Editor : Cut Meisya Salsabila