Darussalam – Sukses di usia muda merupakan impian semua orang. Tak terkecuali bagi Rayyan Muhajir. Pemuda kelahiran Lhokseumawe, 22 Oktober 1998 silam ini terbilang sukses di usianya yang masih cukup muda.
Masih berusia 21 tahun, pemuda yang akrab disapa Rayyan ini, kini tengah menempuh studi pada jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Syiah Kuala. Sembari berkuliah, ia juga menjalankan bisnis Coffee Shop yang telah ia geluti sejak empat tahun lalu.
Berawal dari kegemarannya berbisnis semasa sekolah dulu, tepat pada 26 Oktober 2016, Rayyan yang ketika itu masih berusia 18 tahun memberanikan diri memulai bisnis Coffee Shop. Berbekal tekad dan ilmu berbisnis dari rekan yang lebih dulu memulai bisnis, serta sokongan dana dari kedua orang tuanya, Rayyan sukses merintis Long Time Coffee hingga seperti sekarang.
“Orang tua memang sangat mendukung. Jadi, awalnya untuk modal dapat bantuan dari orang tua. Alhamdulillah setelah 17 bulan akhirnya sudah bisa tertutupi modal awalnya,” ungkap Rayyan ketika ditanya perihal dukungan orangtuanya.
Ditilik dari sisi keluarga Rayyan, menggeluti dunia bisnis tergolong hal yang baru. Namun, berkat kegigihan serta tekad yang kuat, Rayyan yang Oktober nanti genap berusia 22 tahun sukses menikmati hasil dari kegigihannya.
“Orang tua atau dari keluarga memang belum ada yang berbisnis. Ibu saya guru, bapak kerja di perusahaan gas di Lhokseumawe, jadi mereka mendukung aja,” sambung Rayyan.
Long Time Coffee sendiri terletak di sekitaran jalan Lamnyong. Lokasinya cukup strategis, dekat dengan kampus Unsyiah maupun UIN Ar-Raniry, menjadikan nilai tambah yang sangat menguntungkan. Sesuai dengan target pasarnya yaitu mahasiswa, Rayyan terbilang sukses menggaet pangsa pasar yang diinginkannya. Pasalnya, ketika pengunjung sedang ramai-ramainya, Rayyan bahkan bisa mengantungi omzet hingga 2 juta rupiah dalam sehari. Wow!
Namun, di balik keuntungan itu, Rayyan juga tak menampik ada hal pahit yang pernah dialaminya saat berbisnis.
“Pengalaman pahit pasti ada ya. Kalo musim liburan itu biasanya sepi, jadi pendapatan juga agak berkurang. Itu sih pahit nya,” tutur Rayyan.
Mendulang sukses di usia muda bukanlah hal mudah. Perlu perjuangan dan tekad yang kuat pastinya. Pengorbanan juga nggak jarang harus dilakukan. Seperti Rayyan, demi merintis bisnis coffee shop miliknya, Rayyan yang pernah berkuliah di Teknik Elektro Unsyiah harus putus kuliah di semester 4 karena kesibukannya.
Nah, barulah di tahun 2018, Rayyan kembali aktif berkuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis hingga kini. Untuk menyiasati kesibukan dan menyeimbangkan antara perkuliahan dan bisnisnya, Rayyan punya trik sendiri. Salah satunya, ia tidak memilih mata kuliah pagi, agar ia bisa ikut membuka dan memantau coffee shop-nya. Yaps, meski Rayyan adalah pemiliknya, dia nggak sungkan lho buat terjun langsung di coffee shop nya. Keren ya!
Kini, Long Time Coffee Shop hampir berusia 4 tahun. Ketika ditemui disela kesibukannya, Rayyan berpesan nih supaya jangan takut gagal kalau mau berbisnis. Ya, walaupun nantinya gagal, pasti ada yang manfaat tersendiri yang dapat dijadikan pelajaran.
“Untuk kedepannya, ya semoga makin maju Long Time bisa buka cabang,” Ungkap Rayyan ketika ditanya perihal harapannya.
Semoga segera terwujud ya! (Jamal & Dhanty/Perspektif)